Getapak Ringankan Masyarakat Terdampak Pandemi

Author : Humas | Rabu, 30 Desember 2020 12:43 WIB
Tim PMM sedang melakukan penyuluhan ke masyarakat (Foto : Istimewa)

Pandemi yang tak kunjung berakhir memberikan dampak buruk bagi semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali mereka yang tinggal di Kota Batu. Berangkat dari permasalahan tersebut, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) serta Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kota Batu menginisiasi Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga (Getapak). Dalam pelaksanannya, kegiatan yang dilangsungkan pada 5-31 Oktober ini dibantu oleh lima mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan bimbingan dari Dr. Ir. Damat, MP.

Ayu Ramadhani Kumala Dewi, selaku  ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan itu mencoba memberikan solusi lain untuk membantu memulihkan ketahanan pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19. Utamanya mereka yang tinggal di Kota Batu. “Ada tiga lokasi yang menjadi fokus kami yakni di Kelurahan Sisir, Desa Tlekung serta Desa Giripurno,” terangnya lebih lanjut.

Baca juga : KAS UMM Dorong Peningkatan Kecerdasan Emosional

Mahasiswa asal Jombang ini kembali mengungkapkan ada beberapa tahapan-tahapan yang timnya lakukan. Diawali dengan proses pendataan dan survey masyarakat peserta.Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan terkait urban farming.Terakhir adalah pendampingan yang diberikan kepada masyarakat selama hampir sebulan.

Dalam materi penyuluhan, masyarakat diajak untuk mengenal pembuatan aquaponik, hidroponik, serta budidaya ikan dalam ember (Budamber). Tiga materi itu dipilih karena dinilai cukup sederhana dan mudah dibuat.

Budamber misalnya, yang hanya memerlukan peralatan yang biasa ditemukan di rumah. ”Kami mencoba memberikan solusi sederhana yang bisa dilakukan masyarakat. Jadi tidak perlu menambah biaya yang besar dalam pembuatannya,” tandas Ayu.

Baca juga : Raih Juara Nasional Berkat Hobi Masa Kecil

Ditemui di kesempatan lain, Baharuddin Jamil Al-Munir, anggota kelompok PMM Getapak mengatakan bahwa mereka tidak hanya menyedikan penyuluhan saja, tapi juga materi Program Cantelan serta bantuan langsung bahan pangan. Kegiatan ini juga tidak lepas dari kendala. Ia melihat bahwa masyarakat peserta penyuluhan masih kesulitan dalam memahami materi urban farming. “Mungkin karena baru pertama kali mendengarnya. Meski begitu, pelan pelan masyarakat tertarik dan mulai memahami dengan baik berkat  pendampingan yang kami lakukan,” sambungnya.

Mahasiswa UMM asal Bengkulu itu juga berharap agar agenda ini bisa meringankan beban masyarakat terdampak pandemi. Sayur dan buah yang dihasilkan dari teknik-teknik yang disampaikan dalam penyuluhan bisa menjadi alternatif pemenuhan gizi. Selain itu juga Budamber yang dapat memenuhi bahan pangan masyarakat di tengah pandemi seperti ini.(wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image