Guru TK ABA sebagai Garda Terdepan Benteng Ideologi Muhammadiyah

Author : Humas | Selasa, 18 Februari 2020 14:58 WIB
Dra. Salmah Orbayinah, M.Kes.,Apt, saat Sambutan Pembukaan dan Kuliah Umum Peneguhan Ideologi Muhamadiyah (Foto: Mirza/Humas)
Pimpinan Pusat Aisyiyah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Kuliah Umum Peneguhan Ideologi Muhammadiyah bagi Kepala Sekolah KB-TK Aisyiyah Bustanul Atfal (ABA) se-Jawa Timur pada Selasa (18/2) di Theater Dome UMM. Acara ini dihadiri 350 peserta, baik kepala sekolah maupun guru KB-TK ABA se Jawa Timur.
 
Dra. Salmah Orbayinah, M.Kes.,Apt, Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam sambutannya mengatakan, di abad kedua ini KB-TK ABA telah meneguhkan visi yang berlandaskan iman, ilmu, dan amal untuk mendidik jiwa yang kokoh, merdeka, penuh toleransi, yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam Berkemajuan.
 
Untuk itu, Salmah berpesan agar Kepala Sekolah dan Guru mendidik generasi yang kuat karakternya, berakhlak mulia, kokoh nilai-nilai keislamannya, cinta lingkungan, serta menjadi orang-orang yang mencintai kedamaian. Oleh karena itu lanjutnya, program ini menjadi sangat penting dan sangat strategis disaat muncul dan berkembangnya berbagai ideologi.
 
Baca Juga: Mahasiswa UMM Ciptakan Beton Daur Ulang
 
“Kepala Sekolah dan Guru KB-TK ABA memiliki peran sebagai garda terdepan benteng ideologinya Muhammadiyah di masyarakat. Terlebih bagi anak-anak yang akan menjadi penerus, pelangsung, dan pelopor perjuangan Aisyiyah dan Muhammadiyah. Jadi sudah seharusnya semua pihak memahami apa itu ideologi Muhammadiyah,” ujar Salmah.
 
Selain itu dalam sambutannya, Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Wakil Rektor II UMM mengatakan bahwa menurutnya esensi dari peneguhan ideologi di dalam Muhammadiyah sesungguhnya adalah upaya untuk secara terus-menerus membangun dan mengasah intuisi keberagaman.
 
“Ini merupakan basis utama gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Mengusung Islam sebagai agama yang mencerahkan seluruh alam semesta dan membawa kepada cahaya kemenangan, kebahagiaan, hidup yang menggairahkan,” sebut Nazar.
 
Baca Juga: Ingat Formula JAKET Mahasiswa Kedokteran UMM Ini untuk Cegah Hipotermia
 
Lanjutnya, praktik Surat Al-Maun sebagai basis ideologi Muhammadiyah sesungguhnya menjadi ruh untuk menggerakkan diri kita secara tulus, ikhlas beribadah dengan jalan mengabdi kepada institusi dan badan amal usaha, seperti UMM dan TK ABA. 
 
“Ideologi itu adalah sesuatu yang melekat dalam alam bawah sadar kita. Karena itu perlu diasah untuk menjadi bekal untuk diri kita terus berkiprah kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai pilar kemajuan Republik Indonesia,” tutur Nazar.(bel/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image