Gelar Bedah Buku, PSIF UMM Bahas Ijtihad Kontemporer Muhammadiyah

Author : Humas | Selasa, 05 Januari 2021 10:16 WIB
Sesi bedah buku PSIF mengenai Ijtihad Kontemporer Muhammadiyah (Foto : Istimewa)

Pembahasan ijtihad seringkali menarik dan tiada habisnya. Begitupun juga dengan PSIF UMM yang ingin membahasnya secara mendalam melalui agenda bedah buku Ijtihad Kontemporer Muhammadiyah Dar Al-Ahd Wa al-Syahadah: Elaborasi Syiar dan Pancasila. Gelaran ini diadakan oleh Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu (30/12), melalui kanal Youtube PSIF Official.

Bedah buku tersebut menghadirkan dua pembicara utama. Pertama, Hasnan Bachtiar, MIMWAdv selaku penulis buku. Selain itu turut hadir pula Gonda Yumitro, MA yang akan membedah buku lebih detail serta Dr.Faridi, M.Si, selaku kepala PSIF UMM.

Dalam sambutannya, Dr.Faridi, M.Si engungkapkan bahwa Muhammadiyah harus berperan aktif dalam pergeseran struktural masyarakat. Khususnya dalam tingkat global. “Tugas Muhammadiyah ke depan adalah memberi penyadaran kepada masyarakat. Utamanya mengenai pergeseran nilai-nilai kultural di masyarakat global dan hal-hal yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan.” Ujar Faridi lebih lanjut.

Baca juga : Mahasiswa UMM Juara Lomba Fotografi Nasional

Sementara itu, dalam pemaparannya Hasnan banyak menjelaskan latar belakang mengapa ia begitu tertarik dengan gagasan Ijtihad. Ia juga menjelaskan bahwa konsep Ijtihad dapat diaplikasikan melalui dua cara. Pertama, intertekstualitas yaitu kaitan antara teks satu dengan yang lain. Kedua adalah interkontekstualitas yang berarti mempertimbangkan sejarah terbentuknya teks dan sejarah masa kini.

“Pancasila berisi terkait musyawarah dan demokrasi kerakyatan. Sementara jelas kita ketahui bahwa Islam juga banyak membahas tentang konsep musyawarah. Jadi Islam mengandung konsep-konsep ideal sebagaimana yang dikandung dalam pancasila. Bisa dikatakan bahwa keduanya saling berhubungan satu sama lain.” terang dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM tersebut.

Baca juga : Beri Kemudahan Layanan Perbankan dengan Luncurkan Virtual Account

Di lain sisi, Gonda sangat mengapresiasi hadirnya buku tersebut. Ia menjelaskan bahwa kebanyakan orang hanya membicarakan Islam, negara, atau Pancasila saja tanpa mengaitkan satu sama lain. Lain halnya dengan buku karangan Hasnan Bachtar ini yang membawa pembaharuan besar bagi bangsa dan negara melalui konsep Islam serta Pancasila.

“Melalui konsep Ijtihad, saya melihat bahwa buku ini menawarkan banyak solusi terhadap berbagai permasalahan yang sekarang sedang terjadi di Indonesia. Terutama masalah radikalisme” ujar Gonda di akhir sesi. (syi/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image