Direktur ADB Support Program COE UMM

Author : Humas | Rabu, 21 September 2022 07:00 WIB
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd bersama Direktur ADB Indonesia Jiro Tominaga. (Foto: Wildan Humas)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melebarkan kerjasama internasionalnya. Kali ini Kampus Putih jalin kolaborasi dengan Asian Development Bank (ADB). Turut datang ke UMM, Direktur ADB Indonesia Jiro Tominaga untuk berdiskusi prospek kerjasama yang bisa dilakukan keduanya pada 8-9 September 2022 lalu. Kehadirannya ke UMM juga dalam rangka mencari informasi terkait rencana pembiayaan dari ADB. Khususnya dalam pengembangan pendidikan, sumber daya manusia, pertanian, kehutanan, dan sustainable energy. 

Jiro, sapaan akrabnya menilai bahwa UMM merupakan kampus yang istimewa. Terutama upayanya dalam melahirkan lulusan dengan kemampuan entrepreneur yang andal. Pun dengan keaktifannya dalam memberikan inovasi dan kontribusi bagi dunia pendidikan.

Ia sangat mengapresiasi program-program pengemabngan yang dilakukan UMM. Utamanya yang terkait dengan Center for Future of Work (CFW) dan Center of Excellence (CoE). Menurutnya, dalam menghadapi era digital, generasi muda harus mampu berkolaborasi, berpikir terbuka, berinovasi, dan menguasai skill masa depan. Maka UMM dirasa mampu mewadahi itu melalui CFW dan CoE yang terus dikembangkan hingga saat ini.

Baca juga: Gaet Asia University Taiwan, Fakultas Psikologi UMM Buka Program Joint Degree

“Ada beberapa aspek yang bisa dikerjasamakan di masa depan. Saya lihat UMM telah memiliki lahan di KEK Singhasari, project C-Juction di karangploso, sumber daya manusia (SDM) dan juga resource yang mumpuni. Sangat menarik untuk dijajaki lebih lanjut terkait hal itu,” ucap Jiro.

Pria asal Jepang itu juga sempat bertemu CEO Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari David Santoso. Selain melihat lokasi C-Junction UMM, ia juga mengunjungi CFW yang merupakan hasil kolaborasi UMM-KEK Singhasari. Mereka berdiskusi terkait beberapa aspek yang bisa dilakukan kolaborasi.

Dalam pertemuan itu, David mengatakan bahwa UMM berkomitmen melahirkan puluhan ribu digital talent dalam setahun melalui CFW. Apalagi, program ini sangat didukung oleh pemerintah Jawa Timur. Di lain sisi, UMM juga memiliki sumber energi baru terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH), yang juga terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Misal seperti PLTM di Sumber Maron dan Bon Pering Malang yang memanfaatkan sumber alam untuk diubah menjadi sumber energi listrik. Ini terus dikembangkan di beberapa wilayah di luar Malang.

Baca juga: Syahrul, Mahasiswa UMM yang Juara di Olimpiade Siswa Nasional

“Melihat ini, tentu ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan antara UMM-KEK Singhasari dan ADB,” tutur David.

Di sisi lain, Rektor UMM Fauzan mengatakan bahwa untuk mengembangkan CFW ke arah yang lebih maju, pihaknya terus mencari alternatif skema pembiayaan. Salah satunya melalui kerjasama dan kolaborasi dengan Asian Development Bank. Pihaknya juga terus melebarkan sayap dan ekspansi kerjasama. Bukan hanya di level nasional tapi juga internasional. Salah satunya penjajakan kerjasa bersama ADB.

“Mitra merupakan salah satu faktor penting dalam membangun dan mengembangkan CoE. Utamanya mereka yang memberikan alternatif pembiayaan CFW dan CoE. Sebelumnya, UMM juga sudah menjalin kolaborasi dengan King Collage London, pemerintah Australia Barat, Konjen Amerika dan sederet lainnya,” jelas Fauzan mengakhiri. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image