Atdikbud KBRI Tiongkok Yakini CoE UMM Memikat bagi Industri dan Pendidikan Tiongkok

Author : Humas | Selasa, 18 Oktober 2022 08:26 WIB
Yudil Chatim SKM., M.Ed selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok di Beijing datang berkunjung ke UMM.

Pada era 1980-1990an Tiongkok pernah mengahadapi krisis besar-besaran. Dalam menghadapi hal itu, pemerintah Tiongkok mempersiapkan pendidikan sebagai pondasi membangun negeri. Hal tersebut diucapkan oleh Yudil Chatim SKM., M.Ed selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Republik Rakyat Tiongkok di Beijing pada kegiatan Sharing and Inspiring Session Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Adapun acara ini dilaksanakan pada awal Oktober lalu bertempat di Sky Rooftop Rayz Hotel UMM.

Yudil, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Tiongkok bisa semaju sekarang karena meletakkan pendidikan sebagai pondasi. Sekilas sejarah menyatakan pada periode krisis, negeri tirai bambu  ini sangat serius dalam bidang pendidikan yang diatur dengan detail dari pendidikan sekolah dasar hingga universitas. Pemerintah juga memberikan beasiswa bagi para generasi penerusnya. Bahkan adapula sebuah sistem jaminan bagi setiap lulusan sarjana.

“Setiap lulusan sarjana harus siap ditempatkan oleh univeritas. Kemudian akan ada evaluasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang mengirimkan. Jika kinerjanya kurang oke, akan diadakan pembekalan ulang atau penggantian kinerja,” ucap pria asli Padang ini.

Lulusan Huazhong Normal University, Wuhan ini mengatakan bahwa UMM memiliki potensi yang besar untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Tiongkok. Terdapat sebelas universitas yang membuka pogram studi Bahasa Indonesia. Ia melihat Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) UMM ini memiliki potensi yang strategis. Selain itu, program Center of Excellence (CoE) juga memiliki daya tarik tersendiri untuk bsia dikembangkan bersama lembaga pendidikan tinggi di Tiongkok.

“Tentunya saya sangat mendukung agar UMM bisa menjlain kolaborasi dengan pihak di Tiongkok. Saya akan siap menyampaikan hal-hal yang bisa dikomunikasikan dengan univesitas dan industri di sana,” ujarnya.

Sementara itu dr. Ivan Rovian, M.Kp. selaku Ketua Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur mengatakan bahwa UMM memiliki program yang luar biasa yakni CoE. Melalui program ini, UMM benar-benar memperisapkan lulusan yang siap bekerja. Dalam rangka meningkatkan kualitas, menurutnya kerjasama internasional menjadi hal yang utama. Apalagi dengan negara seperti Tiongkok yang banyak memiliki kelebihan. 

Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. memaparkan bahwa UMM telah memiliki visi untuk bisa menghadapi dan menyambut Indonesia emas 2045. Salah satunya melalui Center for Future of Work (CFW) yang diimplementasikan secara langsung dengan CoE. Program ini sudah tersedia di setiap jurusan yang ada di Kampus Putih. Selain itu, ada juga BIPA UMM yang siap mensupport pembelajaran Bahas Indoensia di Tiongkok. 

Ada beberapa aspek yang bisa dikembangkan antara UMM dan Industri di Tiongkok. Seperti misalnya sekolah PLTS yang bisa mengisi SDM dengan kualifikasi mumpuni serta mampu membantu memberikan supply energi. Pun dengan seklah welding inspector yang bisa berkontribusi di dunia industri serta CoE perhiasan dan mineral yang memiliki peluang menjanjikan. Ada lebih dari 40 CoE di UMM yang siap memberikan karya dan kontribusinya.

“Harapannya dengan kehadiran Pak Yudil ini, upaya UMM untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi ataupun perusahaan bisa menemukan titik terang baik itu CoE, BIPA, maupun prodi-prodi yang lain. Tujuannya tentu untuk menambah wawasan atapun saling bertukar ilmu,” tegasnya. (haq/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image