15 Mahasiswa UMM Lolos Virtual Exchange Singapore

Author : Humas | Selasa, 21 Juni 2022 06:24 WIB
15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil lolos pada program Virtual Exchange Program. (Foto: Istimewa)

Sebagai mahasiswa, berbagai macam pengalaman di lingkungan kampus saja tidak lah cukup. Harus ada pengalaman nasional hingga internasional. Kali ini, 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil lolos pada program Virtual Exchange Program. Adapun program exchange ini dilangsungkan bersama Singapore Polytechnic yang mengangkat tema “Singapore : Understanding History and Heritage”. 15 mahasiswa akan mulai mengikuti rangkaian agenda pada Jumat (24/7) nanti.

Very Kurnia Aditama, M.Pd. selaku staff International Relations Office (IRO) UMM mengatakan bahwa program ini berubah menjadi virtual ketika pandemi Covid-19 datang. Sebelumnya, program berlangsung secara luring. Jadi para mahasiswa UMM serta mahasiswa SP bisa bertemu di Malang kemudian melakukan project bersama. 

“Program Exchange dengan Singapore Plytechnic ini sudah berlangsung sejak 2019 dan diadakan dua kali dalam setahun. Sehingga program dialihkan menjadi virtual,” ungkapnya menambahkan.

Very sapaan akrabnya menjelaskan bahwa konsep virtual exchange ini berupa culture exchange. Selama berjalannya program, setiap mahasiswa diminta mempresentasikan budaya dari negara masing-masing. Baik itu dari Indonesia maupun dari Singapura. Sehingga kedua pihak bisa mendapatkan hal baru serta perspektif yang berbeda. Begitupun dengan budaya serta adat yang dimiliki.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pertukaran mahasiswa ini berlangsung selama satu bulan dengan empat kali pertemuan. Ada dua kelas yang akan disediakan dan berada di dua hari utama yakni Monday Class pada Senin dan Friday Class pada Jumat. Para peserta diminta untuk memilih salah satu kelas dan mengikutinya hingga akhir melalui platform Zoom meeting.

“Ada lebih dari 80 peserta yang mendaftar dan ingin mengikuti virtual exchange ini. Kemudian, pada tahap administrasi ada 40 orang yang lolos. Akhirnya terpilihlah 15 mahasiswa final yang lolos jadi peserta program ini,” tambah Very.

Pria asli Bojonegoro ini berharap agar seluruh peserta yang lolos dan mengikuti program ini bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Di samping itu uga meluaskan jaringan dan kenalan dengan mahasiswa internasional, utamanya dari Singapura. Dengan begitu, perspektif dan pandangan baru bisa mereka peroleh.

“Bahasa juga menjadi aspek penting. Program ini menjadi tempat dan wadah yang cocok untuk melatih bahasa inggris mereka menjadi lebih baik,” tegasnya mengakhiri. (Haq/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image