Sosok Oman Sukmana, Guru Besar Baru Kesos UMM

Author : Humas | Senin, 12 Juni 2023 07:57 WIB
penyampaian pidato dari Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si. . (Foto:Rino Humas)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menambah guru besar baru. Kali ini berasal dari program studi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), yakni Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si. Ia resmi dikukuhkan pada 10 Juni 2023 sebagai guru besar bidang ilmu sosiologi di prodi Kesejahteraan Sosial (Kesos).

Dalam orasinya, ia mengatakan bahwa di Indonesia baru ada lima profesi yang dilindungi oleh undang-undang yaitu insinyur, dosen atau guru, perawat, dokter dan pekerja sosial. Profesi pekerjaan sosial dibangun dari multidisiplin ilmu pengetahuan, kemudian diramu menjadi kekuatan akademik yang memperkuat profesi pekerja sosial.

Baca juga: UMM Teken Kerjasama dengan Pemda Tabanan Jaga warisan Dunia

“Kesejahteraan sosial merupakan sebuah area bagi semua pekerja sosial yang terlibat. Pekerjaan sosial memiliki empat bidang praktek yaitu secara individu, keluarga, kelompok atau institusi dan pada komunitas atau organisasi (makro),” jelasnya.

Lebih lanjut, praktik makro pekerjaan sosial memiliki tiga praktik lanjutan yang dikaitkan dengan sosiologi. Ketiga bidang itu adalah pemberdayaan sosial, perencanaan sosial dan aksi sosial. Menurutnya, aksi sosial yang termasuk ke dalam gerakan sosial seharusnya tertata dan terorganisir. Oman menambahkan bahwa contoh jelas dari praktik ini ada pada Persyarikatan Muhammadiyah yang melakukannya dengan baik.

Turut hadir secara daring Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri SE. MM. dalam pengukuhan itu. Ia mengatakan, UMM di tahun 2023 ini telah melahirkan tujuh profesor dari berbagai bidang. Atas capaian itu, LLDIKTI sangat mengapresiasi Kampus Putih sebagai universitas yang mampu mewujudkan sumber daya manusia unggul dan memajukan Indonesia.

Baca juga : UMM-Gerakan Non Blok Beri Beasiswa Master Mahasiswa Asing

“Optimalisasi peluang dan kekuatan UMM selalu dikelola sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi. Aplagi dengan masifnya program Center of Excellence (CoE) UMM yang menjadi unggulan dalam program pembelajaran. UMM juga selalu melahirkan karya dan juga inovasi baru dengan berkolaborasi bersama dunia usaha dan dunia industri,” kata Dyah.

Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan M.Pd. mengatakan, orasi ilmiah yang telah disampaikan, secara teoritik memberikan penguatan terhadap program sosial yang sedang dikembangkan oleh UMM. Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) dibuat untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Program ini, digerakkan dengan cara mengkapitalisasi ekosistem sosial yang berangkat dari potensi-potensi yang dimiliki oleh kelompok sosial di beberapa daerah di indonesia.

“Pekerjaan sosial sering dipersepsikan masyarakat sebagai pekerja yang tidak berdampak ekonomis pada pekerjanya. Padahal pekerjaan sosial memberikan nilai sosial yang sangat kompleks. Nilai sosial itu harus tetap dijaga sehingga manusia akan selalu menempati posisi yang tinggi pada sistem sosial,” jelas Fauzan.

Fauzan berharap pengukuhan guru besar ini tidak hanya sebagai seremonial atau formalitas saja tetapi juga bentuk pembuktian karya-karya nyata dari para profesor. Pun menjadi cerminan sebagai seorang dosen yang bijaksana, memiliki kadar intelektual tinggi dalam berfikir dan bertindak, sehingga dapat menambah energi positif dalam rangka membawa kampus putih UMM di masa mendatang. (zak/wil)
 

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image