Pesmaba UMM 2020, Cetak Generasi Pemimpin Masa Depan

Author : Humas | Selasa, 22 September 2020 15:59 WIB
Pembukaan Pesmaba UMM yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P secara virtual (Foto: Dok Humas UMM)
PENGENALAN Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2020 diadakan secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Kampus Putih UMM tahun ajaran 2020 ini menerima setidaknya 7500 mahasiswa baru (maba) dari seluruh Indonesia. Meski begitu, hanya sebagian kecil yang diperkenankan panitia untuk mengikuti Pesmaba luring. Untuk menghindari penularan Covid-19, panitia telah secara ketat menerapkan protokol kesehatan. Penyelenggaraannya juga dilakukan secara bergelombang sejak 22 September hingga 15 Oktober 2020. 
 
Pembukaan Pesmaba UMM tahun 2020 disimbolkan dengan rampak perkusi dan iringan tarian Lestari Indonesia yang merupakan tari kreasi kontemporer Kota Malang dikemas secara apik dengan pola rancak dan dinamis. Tarian ini menggambarkan sebuah semangat dalam mengekspresikan sebuah kekuatan dalam melestarikan budaya Indonesia. Drone Motodoro, drone pertanian rancangan dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM juga turut memeriahkan pembukaan Pesmaba Blended Daring-Luring kali ini dengan mengibarkan bendera Pesmaba di langit UMM. 
 
Baca juga: Angkat Hasil Pertanian Lokal Potensial Berpigmen, Elfi Dikukuhkan Jadi Guru Besar Baru
 
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd., dalam sambutannya menyebut bahwa UMM mengusung tekad dalam perjalanannya, dalam perjuangannya yaitu “UMM Dari Muhammadiyah Untuk Bangsa”. Artinya adalah UMM memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikannya, tidak hanya sekedar mengantarkan mahasiswanya menjadi sarjana. “Akan tetapi di balik itu, yang lebih penting adalah saudara menjadi pemimpin bangsa. Karena saudara hadir di UMM akan dicetak menjadi pemimpin bangsa,” ungkapnya di hadapan 200-an maba UMM yang ikut Pesmaba luring.
 
Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Fauzan juga mengajak seluruh maba untuk tidak boleh larut menjadi manusia yang sulit, yang pada akhirnya hanya mengeluh, tertutup, serta ekslusif. “Tetapi saya ingin mengajak kepada saudara-saudara, marilah dalam kondisi yang sulit ini kita bersama-sama bangkit menyiapkan diri, menyiapkan karakter kita untuk menjadi manusia tangguh dalam menghadapi situasi apa saja,” ungkapnya di pembukaan yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P secara virtual.
 
Sejak awal perkuliahan para maba sudah harus mempersiapkan diri. Tidak sekadar untuk belajar. Di UMM, bagi Fauzan, jika tujuan mahasiswa sekedar belajar sesuai dengan jurusannya, terlalu kecil. Fauzan berharap mahasiswa yang kuliah di UMM diniatkan untuk mejadi pemimpin bangsa. “Sekali lagi, karena saudara telah memilih UMM maka konsekuensi logisnya harus menunjukkan karakter kuat, kerja keras, jujur, semangat, dan optimis. Karena hanya orang-orang yang memiliki karakter seperti itulah yang akan mampu merebut kemenangan di masa mendatang,” ujar Fauzan.
 
Baca juga: Pesmaba UMM Siapkan Generasi Unggul di Era Teknologi
 
Kembali ditegaskan Fauzan bahwa UMM hanya akan menjadi jembatan kesuksesan di masa depan. UMM cukup memberikan fasilitas kepada mahasiswanya untuk melakukan eksplorasi potensi yang dimiliki. Potensi apa saja sesuai dengan minat dan bakatnya. “Saya berharap seluruh Maba UMM ini aktif untuk mengikuti kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh UMM, maupun kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya menempa diri. Menyiapkan diri saudara siap menjadi seorang pemimpin, menjadi seorang tokoh, menjadi seorang leader di masa yang akan datang,” pungkasnya.
 
Fauzan lantas mengajak para maba untuk mengenang mendiang founding father Kampus Putih UMM Alm. Prof. Dr. (H.C.) H. A. Malik Fadjar, M.Sc. yang selalu menyampaikan bahwa saat ini yang menjadi mahasiswa, esok akan menjadi pemimpin. Students Today Leaders Tomorrow. “Sekali lagi jangan sia-siakan amanah dari orang tua saudara untuk dikirim berkuliah ke UMM ini. Mulailah saudara mendesain waktu, mendesain disiplin saudara agar dapat menunjukkan bahwa saudara telah layak disebut sebagai seorang mahasiswa,” tandas Fauzan, menutup pidatonya. 
 
Di sisi lain, Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., saat didapuk memberikan kuliah umum menyampaikan keharuannya karena dapat menyaksikan atmosfer semangat dari maba UMM. “Saya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari UMM tentu saja saya menyampaikan rasa terharu atas tetap eksisnya UMM walaupun berada di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang semua pihak siapapun pasti terpapar. Baik terpapar oleh penyakitnya, maupun terpapar oleh dampak dari wabah Covid-19 ini,” ungkap Rektor UMM periode 2000 hingga 2016 ini melalui sambungan virtual.
 
Muhadjir yang juga merupakan Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM berpesan secara khusus kepada maba. Yang pertama untuk menghadapi Covid-19 ini tidak ada pilihan lain untuk sementara, kecuali harus mematuhi protokol kesehatan seperti gunakan masker, sering cuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Terutama kerumunan yang kita tidak tahu betul siapa-siapa yang berada dalam kerumunan itu. Tentu saja ini tidak cukup, karena itu pemerintah juga sedang berupaya keras untuk mempercepat memperoleh vaksin baik dari luar maupun dalam negeri.
 
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa baru UMM. Tentu sudah seharusnyalah kalian bangga menjadi bagian dari sivitas akademika UMM. Di Jawa Timur, untuk 12 tahun berturut-turut UMM menjadi kampus terunggul. Dan tentu saja menjadi kampus terunggul di Jawa Timur belum cukup kecuali harus segera mengejar ke tingkat yang lebih tinggi yaitu berbicara unggul di tingkat nasional. Bahkan bisa diperhitungkan sejajar dengan perguruan tinggi- perguruan tinggi terkemuka di dunia,” tandas Muhadjir  sekaligus mengucapkan ungkapan selamat kepada seluruh maba. (riz/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image