Nisrina, Mahasiswa UMM Peraih Beasiswa ke Turki

Author : Humas | Sabtu, 12 Februari 2022 02:14 WIB
 
Nisrina yang merasakan sensasi studi di Turki berkat beasiswa. (Foto: Istimewa)  
Dalam mengembangkan skill dan ilmu pengetahuan perlu adanya pengalaman langsung, baik itu dalam skala nasional maupun internasional. Hal serupa juga dirasakan oleh Nisrina Nur Husna, mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia berkesempatan merasakan belajar di Luar Negeri melalui beasiswa Hüdayi Vakfı Eğitim ve Kültür Projesike untuk berkuliah di Aziz Mahmut Hüdayi, Kota Istanbul, Turki. Selama delapan bulan, ia menimba ilmu, tepatnya sejak bulan April hingga awal tahun ini.
 
Nisrina, panggilan akrabnya tidak menyangkan bisa lolos program beasiswa tersebut dan terbang ke Turki. Saat awal kedatanga, ia harus melewati masa karantina selama sepuluh hari sebelum bisa masuk di kelas untuk mendalami ilmu di Program Studi (Prodi) Islamic Science. 
 
Salah satu kendala utama yang ia rasakan tidak lain adalah adaptasi bahasa. Mengingat mayoritas orang Turki tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Pembelajaran yang ia ikuti juga menggunakan bahasa Turki, jadi may tidak mau ia harus mempelajarinya sehingga dapat memahami dengan baik.
 
“Beruntung, saya dan kawan-kawan lainnya dibantu belajar bahasa Turki oleh masyarakat setempat. Mereka juga ramah dan suka bertukar senyum. Oh iya, ada juga mahasiswa-mahasiswa Indoensia yang turut mengajari bahasa Turki,” ujarnya.
 
Selain bahasa, menurutnya adaptasi cuaca dan makanan menjadi kendala tersendiri. Kondisi iklim sub-tropis dengam lima cuaca sempat mempengaruhi kesehatan tubuhnya, terutama ketika musim gugur dan musim dingin yang tidak pernah ia rasakan di Indonesia. Sedangkan makanan, sampai sekarang ia masih belum terbiasa dengan selera masakah khas Turki.
 
Mahasiswa asli Depok ini mengungkapkan bahwa selama menjalankan program beasiswa di Turki, UMM dinilai banyak membantu terutama dalam aspek bidang akademik. Bahkan Prodi IKS memberikan kemudahan perkuliahan secara online dengan penyesuaian tugas dan waktu Turki. Sederet dosen juga senantiasa mendukung penuh para mahasiswa yang menerima mahasiswa. 
 
“Alhamdulillah, Prodi IKS Kampus Putih memberikan kemudahan perkuliahan sehingga saya tidak kesulitan melanjutkan kuliah di UMM tanpa harus memikirkan cuti,” ucapnya.
 
Anak keempat dari empat bersaudara ini kembali megungkapkan bahwa Masjid Hagia Sophia menjadi tempat favoritnya selama di Turki. Menurutnya, masjid Hagia Sophia memancarkan suasana historis yang kuat dan hal tersebut yang menurutnya istimewa. Ia juga sesekali mengunjungi taman kota untuk sekadar bersantai atau membaca buku.ditemani dengan gemericik air dan burung-burung yang tak jarang menghampiri Nisrina. 
 
Nisrina berharap ilmu yang ia dapatkan selama di Turki bisa menjadi berkah untuk diri sendiri maupun orang lain. Membuka pintu yang dulunya tidak bisa ia gapai serta mendapatkan peluang untuk bsia mengajar di salah satu instansi pendidikan sehingga ilmu yang ia dapatkan bisa bermanfaat. “Saya ingin sekali mengajarkan ilmu dan pengalaman yang saya dapat di Turki kemarin. Memberikan pemahaman bahwa tak ada mimpi yang terlalu besar jika kita senantiasa berusaha,” ungkapnya. (haq/wil)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image