Mahasiswa UMM Ubah Limbah Kardus Jadi Dekorasi Interior

Author : Humas | Kamis, 09 September 2021 09:52 WIB
Dewi memamerkan hasil karya dari limbah kardus. (Foto: Istimewa)

Prihatin dengan menumpuknya limbah kardus di sekitar kediamannya, tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan terobosan baru. Mereka menyulap limbah-limbah tersebut menjadi produk dekorasi interior bernilai tinggi. Uniknya, hasil dari produk olahan limbah ini berupa kaca hias bernama Sunmirror yang dapat mempercantik ruangan. 

 
Salah satu anggota tim, Dewi Kristin Amalia Wijaya mengatakan bahwa ide ini terinspirasi dari naiknya minat masyarakat untuk mendekorasi rumah di saat pandemi. Utamanya yang berada di dekat rumahnya. Oleh karenanya, ia dan anggota tim lainnya akhirnya memutuskan untuk memilih beberapa produk limbah untuk di buat menjadi hiasan kaca ramah lingkungan. Tentunya dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. 
 
“Dalam pembuatan sunmirror ini, kami berfokus ke tiga bahan yaitu kardus, kaca, dan tusuk kayu. Bahan bakunya kami dapatkan dari tukang loak, namun kedepannya kami ingin bekerja sama dengan bank sampah untuk mempermudah suplai bahan baku,” jelas mahasiswa Prodi Manajemen tersebut.
 
Saat ini produksi Sunmirror telah mencapai tahap ke tiga. Adapun jumlah sunmirror yang telah diproduksi sudah sebanyak 37 produk. Dewi mengatakan bahwa target produksi untuk Sunmirror adalah 100 buah. Setelah target itu terpenuhi, sunmirror yang sudah siap akan dipasarkan ke masyarakat luas.
 
“Untuk sekarang proses pengolahan limbah masih saya lakukan secara mandiri bersama anggota tim yang lain. Namun untuk kedepannya kami akan melakukan kerjasama dan memberdayakan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mengolah dan mengelola proses produksinya agar bisa lebih efisien,” ungkap mahasiswa asal Blitar itu.
 
Menariknya, produk ini telah diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan lolos pada tahap pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen-Dikti). Dewi tidak sendiri dalam pengembangan produk terkait. Ia ditemani oleh dua anggota lainnya yaitu Wafiq Anggi Mausa Aini dan Hana Hanifah. Ketiganya bahu-membahu hingga akhirnya bisa membangun usaha ini dan mendapatkan pendanaan PKM-K.
 
Terakhir, ia berharap Langkah-langkah selanjutnya bisa berjalan dengan lancar. Termasuk proses promosi serta distribusi ke masyarakat. “Kami juga ingin agar nantinya kami bisa menjalin kerjasama dengan para warga sekitar dalam menjalankan usaha ini. Semoga dengana danya inovasi ini dapat mengurangi limbah serta dapat membantu perkenomian di sekitar saya,” tandasnya mengakhiri. (syi/wil)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image