Bagikan Tips Raih Nilai Tinggi di Ujian Kompetensi Dokter

Author : Humas | Jum'at, 25 Desember 2020 12:47 WIB

 

dr. Nabila Safira berhasil meraih nilai tertinggi ke-2 Nasional (Foto : Istimewa)

dr. Nabila Safira, perempuan kelahiran Lumajang yang berhasil meraih nilai tertinggi ke-2 Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) Batch November 2020. Nilai 93,5 dan gelar dokter  berhasil ia dapatkan berkat kerja kerasnya selama mengenyam pendidikan di FK UMM. Pada ujian kompetensi tersebut, prosentase kelulusan FK UMM juga mampu mencapai angka 94%.

Dokter yang menyukai travelling ini menyampaikan bahwa ia tidak pernah belajar secara sistem kebut selamam. Selama ini, ia belajar secara teratur dan bertahap. Nabila juga tak pernah begadang hingga larut malam. Hal itu tak lepas dari prinsip yang ia pegang bahwa bukan seberapa lama waktu untuk belajar tapi seberapa berkualitas prosesnya. Tidur juga termasuk salah satu hal yang dibutuhkan dalam proses penerimaan materi.

Baca juga : Angkat Isu HAM, Mahasiswa UMM Raih Esai Terbaik

Meski demikian, Nabila tetap menyempatkan untuk bermain serta bercengkerama dengan keluarga dan kerabat di sela-sela waktu mengerjakan tugas belajarnya. “Memang perlu manajemen waktu yang baik agar kehidupan sosial dan belajar saya bisa berimbang,” ungkapnya saat diwawancara.

Nabila menyampaikan, tujuan belajar adalah untuk bekal diri sendiri. Ia memegang teguh prinsipnya untuk selalu melakukan yang terbaik, bukan menjadi yang terbaik. Jika tujuannya menjadi yang terbaik, belajar menjadi tidak fokus dan menimbulkan perasaan iri dan dengki jika tidak tercapai. Bahkan bisa berujung pada perbuatan yang menghalalkan segala cara untuk menjadi yang terbaik.

Baca juga : E-Lemur, Bawa Mahasiswa UMM Raih Juara Lomba Esai Nasional

Putri dari Bapak Hartoko dan Ibu Qurrotul Ain ini juga membagikan amalan-amalan yang ia lakukan selama ini, yaitu bersedekah. Saat akan ujian blok, ujian tugas akhir, dan UKMPPD, ia selalu memberi makan dan meminta doa pada anak yatim. Selain itu ia juga selalu meminta doa orang tua. Bahkan setiap kali ia ujian, sang ibu selalu membaca Alquran di jam yang sama.

“Saya ingat sekali saat ujian CIA (Clinical Integrated Assessment) secara daring, Mama saya mengaji di belakang saya. Intinya banyak-banyak minta doa dan ridho orang tua.” kenangnya.

Atas capaian ini, Nabila, kedua orang tua, dan suaminya sangat bersyukur pada Allah. Ia berharap raihannya bisa memotivasi mahasiswa-mahasiswa FK UMM lain sehingga bisa kembali meraih nilai tinggi di UKMPPD. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image