MAFI Fest 2020: Restorasi sebagai Semangat Baru Festival Film Daring di Indonesia

Author : Humas | Rabu, 19 Agustus 2020 13:05 WIB
Konferensi pers MAFI Fest 2020. (Foto: Istimewa)

ADA yang berbeda pada penyelenggaraan Malang Film Festival (MAFI Fest) 2020 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Meski sempat tertunda, festival film bagi pelajar dan mahasiswa pertama di Malang ini mengambil format daring di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, antusiasme peserta dari seluruh Indonesia untuk mengikuti festival ini begitu besar. Ada 356 film yang mendaftar di sejumlah kategori yang dilombakan, dan hanya 23 film yang lolos MAFI Fest untuk dikompetisikan.

MAFI Fest tahun ini diadakan pada tanggal 19 Agustus hingga 22 Agustus 2020. Pemutaran film yang dilakukan MAFI Fest 2020 ini dilindungi oleh Badan Konsultasi dan Badan Hukum (BKBH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), serta sudah mendapat izin tayang dari filmmaker. Puspa Wangi Pertiwi selaku Direktur MAFI Fest 2020 dalam konferensi pers menyebut, pagelaran MAFI Fest 2020 ini sekaligus mencatatkan sejarah sebagai pagelaran MAFI Fest pertama secara daring.

“Festival yang seyogyanya diselenggarakan rutin pada bulan April ini sempat tertunda akibat adanya Pandemi Covid-19. Meskipun Pemerintah menghimbau untuk tidak mengumpulkan massa dalam jumlah banyak serta keterbatasan ruang publik, tidak membuat panitia MAFI Fest 2020 kehabisan akal. Sebab di era serba digital ini, tidak menghalangi pertukaran informasi meski terbatas oleh ruang dan waktu agar tetap produktif,” ungkap Puspa dalam agenda konferensi pers via daring Rabu (19/8) siang.

Baca juga: Mahasiswa UMM Ajak Berkontribusi dalam Dunia Pendidikan

Setidaknya ada empat kategori film yang dilombakan, yakni Film Fiksi Pendek Pelajar, Film Dokumenter Pendek Pelajar, Film Fiksi Pendek Mahasiswa, dan Film Dokumenter Pendek Mahasiswa. Ada berbagai macam program non kompetisi yang disajikan pada MAFI Fest 2020 ini. Diantaranya Road Show MAFI Fest, Diskusi Umum, Penanyangan Film Dokumenter, dan program khas MAFI Fest yang selalu ada tiap tahunnya untuk rembuk serta membahas perkembangan film di Malang Raya pada Sesi Malangan.

“MAFI Fest 20 tidak sekedar festival, tetapi juga sebagai ajang berkumpulnya para sineas film untuk menguatkan keakraban antara sesama penggiat film ataupun sesama komunitas film di Indonesia. Karena tidak cukup rasanya jika kita hanya berkumpul dan berbagi ilmu menggunakan media cyber, akan tetapi dengan adanya MAFI Fest, film maker dan komunitas film seluruh Indonesia dapat berkumpul untuk menjalin silaturahmi serta saling berbagi pengalaman dan pengetahuan,” ungkap Puspa.

Di usianya yang mencapai usia ke-16, tema MAFI Fest 2020 yang diusung jauh sebelum adanya wabah pandemi Covid-19 ternyata masih berhubungan dengan kondisi yang terjadi saat ini yaitu, Restorasi atau pemulihan. “Awalnya, alasan dipilihnya tema tersebut adalah sebab adanya ekspansi media serta eskalasi teknik dalam sinema. Hingga saat ini tema tersebut kami usung sebagai penyemangat bagi kita untuk pulih dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sejak awal tahun 2020,” pungkas Puspa. (*/can

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image