Lulus di Taiwan, Dosen UMM Jadi Doktor Pertama Fisioterapi Jawa Timur

Author : Humas | Jum'at, 24 Maret 2023 02:04 WIB
Rakhmad menempuh pendidikan di National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan (Foto: Istimewa)

Rakhmad Rosadi, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi doktor pertama bidang Fisioterapi di Jawa Timur. Kerja keras dan ketekunannya berhasil membawanya menjadi salah satu dari sedikit dosen yang menggeluti bidang tersebut.


Keberhasilan Rakhmad patut diapresiasi, karena tidak banyak dosen di Indonesia di bidang fisioterapi yang sampai di jenjang S3. Bahkan di Indonesia belum ada universitas yang menyediakan jalur doktor bidang fisioterapi. 

UMM-GPSM Bedah Buku Pemikiran Buya Syafii

“Alhamdulillah, saya senang bisa sampai di tahap ini. Keberhasilan ini juga berkat dukungan keluarga, istri, anak saya dan tentunya Kampus Putih UMM,” jelasnya.

Pria kelahiran tahun 1987 ini mengatakan, alasan kuatnya melanjutkan studi ke jenjang doktor adalah ingin mengembangkan keilmuan di bidang ini. Apalagi ada arahan dan dukungan langsung dari UMM usai menyelesaikan studi masternya di Vincent Pol University Polandia.

“Di awal perkuliahan, sempat terjadi kendala karena  jurusan kuliah yang ada tidak sesuai dengan kompetensi saya. Akhirnya di tahun kedua, saya memutuskan pindah dengan beasiswa dari pemerintah Taiwan ke National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan dan akhirnya tahun ini berhasil menyelesaikannya,” jelas Rakhmat. 

Dalam disertasi yang sudah rampung tersebut, Rakhmat menjelaskan meneliti tentang radang sendi pada lutut (knee osteoarthritis). Selama proses penelitian, ia sempat kesulitan mencari data karena masih berada di situasi Covid 19. Tapi semua itu dilalui demi mendapat gelar doktor dan terus berupaya mengembangkan keilmuannya.

110 Cabang Lomba Siap Diperebutkan di Rector Cup UMM


“Karena pandemi sudah mulai mereda dan studi saya juga sudah selesai, saya sudah memulai beberapa riset saya yang lain,” tambah pria asal Jember itu.

Rakhmat yang juga wakil dekan III Fikes itu menegaskan sudah menjalankan berbagai program di jurusan fisioterapi UMM. Misalnya saja pusat rehabilitasi dengan teknologi canggih, khususnya untuk cedera tulang belakang dan cedera kepala. Menariknya, program itu menggandeng kerjasama dengan pihak Universiti Teknologi MARA (UiTM) dan Perkeso (Jamsostek Malaysia)

“Saya rasa, pendidikan fisioterapi di Indonesia cukup bagus, baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun, besar harapan saya agar dosen-dosen fisioterapi Indonesia dapat melanjutkan studi. Sehinhga semakin banyak mendapatkan pengetahuan baru yang bisa dibagikan di Indonesia,” harap Rakhmad mengakhiri. (zak/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image