Kursi Terapi Penghilang Stres Menangi Ajang Inovasi ASEAN

Author : Humas | Selasa, 18 Februari 2020 10:01 WIB
Salah seorang pengunjung pameran tengah mencoba kursi anti-stres ini. (Foto: Istimewa)

TINGGINYA beban pekerjaan memicu terjadinya gejala stres. Tingkat stres seseorang dapat dipicu oleh beragam faktor. Mulai dari tingkat pendapatan, beban pekerjaan, hingga masalah-masalah lain yang tidak pernah terbayangkan. Lebih jauh lagi, stres berlebihan bisa menyebabkan depresi bahkan gangguan kejiwaan.

Anda tak perlu khawatir. Tengoklah Inovasi rancangan sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini yang memenangi ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair 2020 di BG Junction Bubutan Surabaya, 14 – 16 Februari 2020.

Inovasi yang meraih Silver Medal ini bertajuk “Terapi Penghilang Stres dengan Kursi Musik Alami”. Inovasi teknologi berbasis kewirausahaan ini merupakan rancangan dari Dicky Marcellino Akbar, Ardi BC, Kholil Maharno, Hadi Purnomo, Revaldo Yuanda.

Baca juga: Profesor UMM Bikin Produk Bioteknologi 5 in 1 untuk Atasi Masalah Pakan Ternak

Kursi ini menggunakan audio dan arduino (sebuah platform komputasi) serta sensor jarak sebagai pendeteksi ketika pengguna duduk untuk kemudian secara otomatis kursi akan memainkan musiknya. Sedangkan pada pusat tertentu pada kursi yang digunakan getaran dengan modul getar dan arduino sebagai terapi.

“Bahkan, stres juga mampu menyebabkan beberapa masalah pada tubuh yang sebenarnya sepele, tapi cukup mengganggu,” ungkap Dicky Marcellino salah satu anggota kelompok saat diwawancarai, Senin (17/2).

Ketika seseorang merasakan stres, tubuh membacanya sebagai sebuah serangan atau ancaman. Seseorang melindungi diri, tubuh akan memproduksi berbagai hormon stres, seperti adrenalin, kortisol, dan norepinefrin.

Baca juga: Mahasiswa UMM Bawa Isu Kecanduan Gawai ke Turki

“Peningkatan hormon pada tubuh penyebab stres ini membuat jantung menjadi berdetak kencang karena denyut jantung yang semakin meningkat, napas jadi lebih cepat dan singkat, otot-otot menegang, tekanan darah naik, mudah cemas, sulit tidur, hingga sulit berpikir jernih,” sambung Dicky.

Hipotesis kelompok ini menyatakan, antara intensitas mendengarkan musik dan stres seseorang menggunakan metode uji Kendall’s disimpulkan bahwa mendengarkan musik dapat menurunkan stres. (can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image