Kolaborasi FPP UMM-Desa Sanankerto Dirikan Fish Edupark Boonpring

Author : Humas | Kamis, 25 Januari 2024 05:50 WIB
Mahasiswa UMM mengembangkan pariwisata lokal dan memberdayakan masyarakat di Desa Sanankerto (Foto: Istimewa). 

Menggaet Desa Sanankerto, Turen, Kabupaten Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) inisiasi wisata edukatif. Adapun kali ini Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) yang mengambil peran mendirikan wisata eduaktif khusus ikan endemik bernama Fish Edupark Boonpring. Ini juga menjadi cara MM  

Koordinator pelaksana, Ganjar Adhywirawan Sutarjo, M.P. menjelaskan, Desa Sanankerto dengan tempat wisata Boonpring memang memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan wisata edukasi. Selain karena sudah ada wisata Boonpring, beberapa jenis ikan yang dikenalkan juga hidup dis ekitar desa tersebut. "Melalui program ini, kita ingin Desa Sanankerto menjadi bank genetik ikan endemik Jawa Timur,” tambahnya. 

Baca juga : Dosen UMM Sebut FOMO Punya Manfaat

Agar mencapai kesuksesan yang maksimal, program pengabdian ini juga berkolaborasi dengan dinas kelautan dan perikanan hingga kelompok pembudidaya ikan tirta mas. Bahkan juga melibatkan mahasiswa yang aktif terlibat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, seperti menjadikan Desa Sanankerto pusat  pelestarian dan konservasi ikan endemik Jawa Timur. Selain itu juga meningkatkan jumlah pengunjung dan pendapatan masyarakat, serta memberikan peluang pengembangan budidaya ikan endemik bagi masyarakat pembudidaya ikan. 

“Kami berupaya agar program ini tidak hanya berdampak dalam aspek pendidikan, tetapi juga pada bidang sosial serta peningkatan ekonomi masyarakat setempat,” tambah Ganjar. 

Baca juga : 50 Inovasi Teknologi Dipamerkan di IEE UMM, Seberapa Canggih?

Adapun ikan endemik yang menjadi fokus kegiatan ini meliputi ikan wader pari, ikan wader cakul, ikan sengkaring, ikan bader bang, ikan tawes, dan lainnya. Pelaksanaan program tersebut sudah berlangsung sejak 1 Agustus hingga 20 Februari 2024 nanti. Diawali dengan mekanisme pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan tentang pengelolaan ikan endemik sebagai tujuan eduwisata dan pelestarian. Selanjutnya, dilakukan pendampingan secara periodik yang melibatkan Ganjar dan tim yang terdiri dari 15 mahasiswa PPK Ormawa dan 5 mahasiswa PMM mitra dosen. 

“Hingga saat ini, sudah ada peningkatan pengunjung yang mulanya di angka 30-40% kini telah meningkat sebesar 60-70%. Kedepannya kami percaya bahwa melalui sinergisitas antara pendidikan, pelestarian, dan partisipasi masyarakat, Desa Sanankerto akan menjadi destinasi yang menginspirasi dalam menjaga kelestarian ikan endemik. Memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tegasnya. (rev/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image