Khawatir dengan Pendidikan Karakter, Mahasiswa Ciptakan Aplikasi Citra

Author : Humas | Senin, 22 Februari 2021 09:11 WIB
Salah satu tim bersama rancangan aplikasi CITRA (Foto : Istimewa)

Pendidikan karakter harus diajarkan kepada anak sejak dini. Namun sayangnya terpaan sinetron maupun tontonan lain yang tidak sesuai usia, banyak menghalangi bertumbuhnya karakter baik pada anak. 

Melihat hal tersebut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan aplikasi pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis cerita rakyat bernama Citra akronim dari Cerita Rakyat. Aplikasi ini diciptakan sebagai sarana pembentuk karakter pada anak usia 7-18 tahun.

Tim peramu aplikasi ini terdiri dari tiga orang yaitu Nurliawati Dide, Syahrotul Latifah, dan Alvi Syauqie. Dide menceritakan bahwa ide pembuatan aplikasi ini berasal dari keresahannya terhadap tontonan anak yang tidak sesuai dengan usia anak-anak.

Baca juga : Mahasiswa Ciptakan Sarung Tangan Pencegah Kecelakaan Kerja

“Ketidaksesuaian tontonan dan usia anak ini menyebabkan  anak jadi mencontoh perilaku buruk. Perilaku-perilaku buruk tersebut berupa perundungan,  pencurian,  tawuran hingga malas  belajar,” kata mahasiswa asal Maluku Tengah tersebut, Sabtu (20/02).

Dide kembali menguraikan bahwa pembuatan aplikasi ini didasarkan pada program pemerintah  yaitu  PPK  (Penguatan  Pendidikan  Karakter)  pada  jenjang  pendidikan dengan  dibentuknya  5  nilai  karakter  utama  pada anak  yaitu:  religius,  gotong  royong, mandiri, integritas, dan nasionalis.

“Selain mengambil dasar dari PPK, dalam pembuatan aplikasi ini kami juga membagi materi cerita per jenjang pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Hal ini dilakukan agar para siswa dapat memperoleh materi sesuai dengan usia dan jenjang pendidikannya,” lanjut Dide

Ia pun menjelaskan cara kerja aplikasi tersebut. Pada menu utama, aplikasi dibagi menjadi tiga kategori  yaitu  SD,  SMP,  dan  SMA. Kategori tersebut kembali dibagi menurut tingkatan kelas di jenjang SD-SMA. Setelah siswa memilih kelas, maka aplikasi akan memunculkan cerita rakyat dan permainan.

Baca juga : Mahasiswa Ciptakan Alat Pendeteksi Kelayakan Oli

“Masing-masing jenjang memiliki cerita dan permainan yang berbeda. Pada jenjang SD cerita  rakyat  berisi  sinopsis  bersuara. Lalu tampilan  akan berganti  secara otomatis menjadi video animasi. Di jenjang SMP dan SMA cerita  rakyat dikemas dalam bentuk komik. Detailnya, untuk SMP kami menggunakan permainan kuis bola yang  berisi  pertanyaan-pertanyaan terkait isi cerita rakyat. Sementara di jenjang SMA kami menggunakan permainan kata baku yang dikemas  dalam  bentuk roda  berputar,” jelas mahasiswa pendidikan Bahasa Indonesia tersebut.

Dide dan tim mengajukan rancangan ini pada Program Kreativitas Mahasiswa - Karsa Cipta (PKM-KC) 2020 dan lolos sampai tahap pendanaan Ditjen Dikti. Saat ini, pembuatan aplikasi Citra telah sampai pada tahap desain prototipe aplikasi. Selanjutnya, aplikasi ini akan di daftarkan untuk memperoleh  Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

“Saya berharap ketika aplikasi ini telah di rilis dan di sebarkan ke masyarakat dapat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran karakter,” tandasnya. (syi/sil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image