Ketua Ombudsman RI Bekali Maba UMM Jadi Future Leader

Author : Humas | Jum'at, 01 April 2022 06:38 WIB
Pemberian hadiah kepada para pemenang student day (Foto: Haki/Humas)

Menjadi future leader di era disrupsi bukanlah perkara mudah. Berbagai bekal perlu segera dimiliki serta tantangan yang harus dihadapi. Hal tersebut disampaikan Ketua Ombudsman Republik Indonesia (RI), Mokhammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D. di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada penutupan Student Day, akhir Maret lalu.

Najih, sapaan akrabnya melanjutkan tantangan pemimpin masa depan nyatanya bisa diprediksi.  Salah satunya digital leadership yang sudah akrab dengan kehidupan manusia. Teknologi informasi seakan sudah mnejadi bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Mulai dari mengawali hari hingga tidur pada malam hari.

Kepemimpinan negara kini juga sudha bergeser kepada pemimpin muda yang potensial. Sebut saja Kim Jong Un yang sudah memimpin Korea Utara sejak usia 24 tahun. Adapula Perdana Menteri Estonia Juri Ratas dan Perdana Menteri Belgia Charles Michel yang sama-sama berusia usia 38 tahun dan sederet pemimpin negara lainnya.

Baca juga : UTBK FK-Farmasi UMM Diikuti Calon Mahasiswa dengan Antusias

“Maka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan zaman digital, pemuda harus memiliki beragam karakter. Di antaranya harus ebrsikap inklusif dan berani untuk berinovasi. Para pemuda juga harus memiliki digital mindset yang memanfaatkan teknologi sebagai upaya efektivitas dan efisiensi. Tidak ketinggalan pula kedekatan dengan para masyarakat serta cepat beradaptasi serta responsif akan perubahan,” tegasnya.

Pria kelahiran Lamongan itu juga memberikan solusi agar mahasiswa siap menghadapi era yang cepat berubah dan dinamis. Menurutnya, membangun dan memperbanyak komunikasi dengan teman dan komunitas adalah salah satunya. Begitupun dengan belajar sungguh-sungguh serta mendapatkan kesibukan yang memberikan manfaat. Terakhir, yakni menciptakan atau mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi dan keahlian.

“Saudara-saudara juga bisa menggunakan rumus 5C dalma mengembangkan diri. Critical thinking, communication, collaboration, creative dan character ada limia hal yang harus selalu dikemabngkan dan diperbaharui. Saya yakin, mahasiswa Kampus Putih UMM ini dapat menjadi pemeran utama dalam memajukan Indonesia di masa depan,” tuturnya.

Baca juga : Vokasi UMM-Pemkab Malang Buka Peluang Kerja Lulusan SMK ke Jepang

Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa Kampus Putih membekali mahasiswa dua hal dalam rangka mengantarkan menuju gerbang kesuksesan. Tidak hanya bekal akademis yang akan didapat di perkuliahan, tapi juga bekal leadership yang akna berguna ketika mahasiwa kembali ke masyarakat. “Kepemimpinan tidak harus dimaknai secara formal saja, tapi kepemimpinan juga bisa muncul secara informal,” ungkap Fauzan.

Menurutnya, beberapa ciri seorang pemimpin itu adalah memiliki jiwa kompetitif, sportif serta tida mudah berpuas diri. Beruntung, mahasiswa UMM akan diberi dan distimulasi untuk meningkatkan hal-hal tersebut seiring berjalannya perkuliahan. Salah satuya melalui Student Day yang menjadi agenda tahunan kampus.

 Meski secara formal Student Day UMM sudah ditutup, namun secara substansiail agenda ini masih terus berlanjut. Ia berharap mahasiswa dapat menorehkan prestasi membangakan. Apalagi Kampus Putih selalu menghargai semua capaian mahasiswa. Baik berupa penghargaan kademis maupun finanasial.

“maka, kami mendorong saudara untuk menjadi orang berguna yang memberikan manfaat sebagaimana smeboyan yang sering kita gaungkan, Dari Muhammadiyah untuk Bangsa,” pungkasnya. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image