Imbangi Perkembangan Zaman, UMM Segarkan Gaya Kepemimpinan

Author : Humas | Selasa, 12 April 2022 07:45 WIB
Dr. Fauzan, M.Pd. hadir di Inspiring Leaders and Reimagined UMM

Banyak aspek yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Begitupun dengan gaya kepemimpinan yang harus terus diperbaharui agar sesuai dengan generasi. Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Fauzan, M.Pd. pada gelaran Inspiring Leaders and Reimagined UMM bersama Firma Konsultansi Internasional Korn Ferry, akhir Maret lalu. Adapun acara ini diikuti oleh rektor, pimpinan dan jajaran wakil rektor di lingkungan Kampus Putih.

Dalam sambutannya, Fauzan menilai bahwa agenda tersebut menjadi salah satu upaya bagi para pimpinan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar pada UMM. Di samping itu juga untuk menyegarkan gaya kepemimpinan yang selama ini dilakukan. Ia juga ingin, usai menyelesaikan pelatihan ini para pimpinan dapat memberikan inovasi-inovasi akseleratif demi kemajuan bersama dalam dunia pendidikan.

Fauzan juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam proses perjalanan kepemimpinan. Menurutnya, Kampus Putih tidak ingin dikenal sebagai lembaga yang menggunakan gaya-gaya stagnan dan menetap di zona nyaman. Namun sebaliknya, UMM harus dikenal sebagai lembaga yang selalu diperhitungkan dan menjadi rujukan akan hal-hal baru.

“Salah satu syarat yang harus dipenuhi yakni munculnya inovasi-inovasi baru yang dikenalkan pada dunia luas. Maka dimulai dari gaya kepemimpinan para pemimpinnya yang harus diupdate sehingga bisa membawa institusi ini ke arah yang lebih baru dan baik. Saya percaya kawan-kawan memiliki tipologi yang agresif dan selalu ingin kebaruan dalam proses kepemimpinannya,” tegasnya.

Di sisi lain, salah satu facilitator Korn Ferry, Shahrizal Mohd Suffian menjelaskan bahwa strategi yang sukses berawal dari peran pemimpin yang baik. Adapun beberapa hal yang akan memengaruhi pencapaian visi sebuah organisasi atau kampus yakni proses, standar, sumber daya manusia hingga tujuan. Maka perlu adanya manajemen yang baik agar visi itu bisa dicapai dengan sukses.

Lebih lanjut, Shahrizal juga menjelaskan bahwa ada empat pilar utama dari visi Indonesia. Diawali dengan pengembangan sumber daya manusia yang mampu menguasai pengetahuan dan teknologi. Begitupun dengan pengembangan ekonomi, ketahanan nasional dan pemerintah, serta equitable development.

“Kebutuhan talenta digital Indonesia juga sedang meningkat, salah satunya dalam aspek pendidikan. Namun sayangnya, pemenuhan permintaan tersebut belum memenuhi dengan baik. Maka saya kira, penyiapan talenta dan generasi cakap digital diperlukan agar dapat melahirkan pemimpin masa depan yang mumpuni,” tuturnya. (/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image