Iktikaf UMM: FGD dan Penguatan Spiritual Sivitas Akademika

Author : Humas | Jum'at, 29 April 2022 04:43 WIB
Salah satu kelompok itikaf dosen dan karyawan laki-laki (Wildan Humas)

Sepuluh hari terakhir Ramadan, umat muslim dianjurkan memperbanyak ibadah dan kebaikan. Salah satunya melalui aktivitas iktikaf. Melihat akan hal itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan rangkaian agenda iktikaf yang dilaksanakan di Masjid AR Fachruddin UMM. Adapun acara yang dilaksanakan di sepuluh hari terakhir ini dibagi menjadi empat kelompok yakni, iktikaf dosen laki-laki, dosen perempuan, karyawan laki-laki, dan karyawan perempuan.

Muhammad Edi Sucipto, S.Pd.I. selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa acara ini sudah menjadi tradisi UMM di bulan ramadhan setiap tahun. Namun pelaksanaannya sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Jika ramadan sebelumnya para peserta diharuskan menginap, kali ini mereka hanya mengikutinya sampai jam sebelas malam. Agenda yang disiapkan juga berfokus pada diskusi terpumpun serta penguatan spiritual.

“Iktikaf yang menjadi bagian dari Syiar Ramadan UMM ini juga kami nilai sebagai bentuk follow akan materi-materi yang sudah disampaikan di Baitul Arqam,” tambahnya.

Edi, sapaan akrabnya kembali menjelaskan bahwa FGD dalam Iktikaf ini membahas terkait masalah-masalah yang biasa warga muslim hadapi. Dimana, setiap kelasnya akan dibimbing dan didampingi oleh seorang instruktur. Setelah berdiskusi, Edi melihat akan banyak pertanyaan yang muncul terkait isu yang dibahas. Salah satu contohnya yakni kasus perbedaan tanggal awal Ramadan maupun idul fitri.

Setelah sesi pleno dengan pemateri, acara ini ditutup dengan tadarus dan tadabur Alquran. Hal ini dilakukan sebagaimana pembelajaran pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan yang sering mengkaji dan mengamalkan Alquran.

Pria asli Tuban ini berharap, agenda ini bisa terus dilanjutkan pada bulan Ramadan tahun-tahun berikutnya. Apalagi melihat antusiasme peserta juga tinggi. Bahkan beberapa juga menginginkan ada agenda serupa di luar Ramadan. Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah mengisi ulang semangat untuk menjadi orang yang lebih baik.

“Iktikaf Ramadan ini juga bisa digunakan sebagai salah satu forum silaturahmi antar karyawan dan dosen. Jadi bisa lebih saling mengenal sehingga lingkungan kerjanya juga ikut membaik dan mampu membangun layanan pendidikan yang baik pula,” pungkas Edi. (Syi/Wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image