Dosen-Mahasiswa UMM Tulis Buku Kaji Pembelajaran Alternatif

Author : Humas | Rabu, 01 Desember 2021 08:11 WIB
Foto ilustrasi Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV

Universitas Muhammdiyah Malang (UMM) terus mendorong dosen dan mahasiswanya untuk mengembangkan literasi. Kali ini, beberapa dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi UMM bersama-sama menyusun buku dengan judul “Mencari Pedagogi Kritis”. Buku ini telah dirilis pada Senin (15/11) lalu.

Ahmad Sulaiman, S.Psi., M.Ed. sebagai inisiator  menceritakan bahwa buku ini bermula dari acara bedah buku di Forum Baca Kritis, komunitas yang ia rintis. Adapun buku yang dibedah pada saat itu adalah buku berjudul “Pendidikan Kaum Tertindas” karya Paul Freire. Hasil dari rentetan diskusi-diskusi tersebut, munculah ide unutk menuliskan refleksi pedagogi kritis. Kemudian kumpulan tulisna tersebut dijadikan satu menjadi buku.

“Tulisan-tulisan yang terkumpul tidak terbatas dari kalangan dosen saja. Adapula beberapa mahasiswa yang memberikan kontribusi tulisan,” tambahnya.

Baca juga : FPP UMM-Moodco Kerjasama Buka Kelas Profesional Kakao

Humada, pangilan akarabnya kembali menjelaskan bahwa buku ini bertujuan untuk mempopulerkan model pembelajaran pedagogi kritis. Model ini adalah alternatif pembelajaran yang memanusiakan para peserta didik. Juga mendorong mereka untuk aktif dalam pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Hal lain yang ada dalam buku ini adalah bagaimana menentukanan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan sekitar.

“Pedagogi kritis adalah model pembelajaran alternatif yang memanusiakan peserta didik dan mendorong untuk aktif pada kehidupan sekitar, sehingga mampu menciptakan solusi dan menumbuhkan rasa empati,” pungkasnya.

Di samping itu, tujuan lain buku ini adalah meluruskan makna dan pengertian dari pedagogi kritis. Mengingat makna yang selama ini tersebar di dunia maya berbeda dengan pengertian pedagogi kritis secara autentik. Dalam dunia maya, pedagogi kritis dipahami sebagai model pendidikan kritis terhadap kekuasaan. Menurut Humada perlu adanya pelurusan makna terkait pedagogi kritis ini.

Baca juga : Permudah Mobilitas, UMM Sediakan Mobil Golf di Area Kampus

Dosen kelahiran Surabaya ini kembali menjelaskan bahwa kendala utama adalah  memastikan tulisan tetap pada jalur yang mengkaji pedagogi kritis. Menurutnya, ada beberapa tulisan yang sedikit melenceng dari bahasan dan topik utama. Sehingga perlu adanya proses penyuntingan maksimal sembari memberi kritik dan saran pada penulis.

Lebih lanjut, Humada mengungkapkan bahwa buku ini adalah karya pertama dari proyek pedagogi kritis, yang rencananya akan dialnjutkan perilisan buku kedua buldan depan. Ia berharap karya ini bisa menginspirasi dosen, mahasiswa, serta masyarakat luas untuk bisa menulis buku sendiri. “Tentu dengan adanya buku ini, saya berharap semakin meningkatnya minat mahasiswa dan dosen untuk menulis,” jelas Humada mengakhiri. (haq/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image