Diskusi RBC UMM Kaji Situasi Politik Menjelang Pilpres 2024

Author : Humas | Sabtu, 18 Maret 2023 04:35 WIB

Diskusi Situasi Politik Menjelang Pilpres 2024 (Foto: Istimewa)

Media sosial mampu memberikan ruang kepada para penggunanya untuk menyampaikan pendapat dan pemikirannya. Termashk terkait politik dalam rangka mewujudkan demokrasi digital menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal itu ditegaskan oleh Dr. Aribowo, M.S. selaku Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi Muhammadiyah Jawa Timur dalam diskusi politik. Adapun diskusi yang dilaksanakan pada 15 Maret 2023 itu digelar oleh Rumah Baca Cerdas (RBC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Lebih lanjut, Ariwibowo menilai bahwa lembaga survei memiliki peran penting untuk hadir di masyarakat. Apalagi paradaigma politik masyrakat Indonesia masih politik mobilisasi seperti masa orde baru. Padahal seharusnya sudah mengarah pada politik partisipasi.

“Apalagi saat ini adalah era sosial media yang mendorong kebebasan publik untuk berpendapat,” katanya.

Baca juga: Wakili Muhammadiyah, Dosen UMM Kaji Hukum Islam di Filipina

Di sisi lain, Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. menjelaskan bahwa demokrasi sudah dikendalikan sedemikian besar oleh ekonomi. Aspek politik saat ini memang tidak bisa dilepaskan dari ekonomi. Maka perlu adanya peningkatan yang signifikan dari segi ekonomi.

Adapun saat ini, Indonesia dituntut untuk menaikkan sumber  daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Pun dengan daya dorong produksi yang berbasis teknologi. Dengan begitu kemajuan ekonomi Indonesia akan bertambah dan berpengaruh positif bagi politik Indonesia.

Sementara itu, Aminah Asminingtyas selaku Ketua KPU Kota Malang menilai bahwa tidak hanya survei dan ekonomi sana yang memengaruhi pesta demokrasi. Tapi juga narasi-narasi politik digital di media sosial. Narasi palsu dan hoaks sering beredar di masyarakat, terutama kepada pengguna media sosial yang notabene anak-anak muda. 

Baca juga: Gelar Simposium, Upaya Fisioterapi UMM Temukan Solusi Masalah Kesehatan

“Informasi di media sosial memang luar biasa. Ada yang menyebut pemilu mundur, padahal belum tentu kabar itu benar. Maka masyarakat harus bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah. Terutama pelajar dan mahasiswa yang cenderung emosional tanpa pikir panjang,” ucap Aminah.

Terakhir, hal menarik disampaikan Dosen FISIP UMM, Dr. Salahuddin, M.Si. MPA. Ia menyebut bahwa media sosial sebagai pilar demokrasi berkontribusi besar. Terbukti pada tahun 2019 dan tidak jarang menyebabkan gesekan politik yang besar. 

“Jika didasari nilai kebangsaan yang agung, maka demokrasi akan tumbuh kembang dengan baik. Pada akhirnya kita dapat kepemimpinan yang baik demokratis, merakyat, dan visioner,” katanya mengakhiri. (*/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image