Bisma, Mahasiswa UMM yang Siap Mengabdi ke Masyarakat usai Pulang dari Turki

Author : Humas | Jum'at, 12 Mei 2023 06:50 WIB
Bisma Arifudin, Salah Satu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang Sedang Kuliah di Turki. (Foto: Istimewa)

Menjadi mahasiswa pertukaran mungkin tidak pernah terpikirkan oleh oleh Bisma Arifudin, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia kini berhasil mendapatkan kesempatan belajar satu semester di Middle East Technical University (METU), Turki, menceritakan sederet kisahnya.

Hal pertama yang membuatnya takjub adalah kemudahan transportasim salah satunya kereta bawha tanah. Bahkan kereta tersebut melewati METU, sehingga memudahkannya untuk bepergian ke beberapa lokasi. Baik untuk berbelanja maupun berkunjung. Ia juga dimudahkan dengan penggunaan cashless yang tersedia di mana-mana.

Meski begitu, Bisma, sapaanya, merasa nyaman bisa menimba ilmu di Turki. Salah satu alasannya adalah kemudahan fasilitas dan teknologi yang disediakan di sana. Misalnya saja terkait video pmebelajaran yang bisa diakses dengan mudah di platform kampus. Dengan begitu, ia bisa mudah mencari kembali video kelas yang pernah ia ikuti dan mempelajarinya.

“Kami juga bisa dengan mudah mengumpulkan tugas di platform kampus. Jadi tidak perlu repot-repot banyak ngeprint dan lebih paperless. Kartu mahasiswa kami juga bsa digunakan sebagai e-money, sehingga memudahkan kami untuk membayar apapun,” tambah mahasiswa asal Singosari itu.

Hal menarik lainnya adalah perbedaan kebiasaan belajar antara mahasiswa Turki dan Indonesia. Di sana, para mahasiswa lebih individualis dan belajar sendiri-sendiri. Ia jarang menemui ada yang belajar berkelompok. Hal itu sempat membuatnya sedikit kesulitan menjalin pertemanan antara mahasiswa.

Baca juga: UMM Bangun C-Junction untuk Menunjang CoE

“Tapi seiring berjalannya waktu, saya mencoba mendekati mahasiswa asli sana dan bercerita banyak hal. Kami juga sempat belajar bersama sehingga memudahkan adaptasi saya di Turki,” katanya. 

Mahasiswa manajemen itu juga cukup kaget karena di Turki, para sebagian besar mahasiswa laki-laki lebih ambisius dan berusaha keras mencapai nilai terbaik. Berbeda dengan Indonesia yang lebih didominasi mahasiswa perempuan, utamanya terkait tugas dan berlomba mendapat nilai yang bagus. 

Baca juga: Ini Tanggapan Dosen UMM tentang Seleksi Masuk SD tanpa Calistung

Satu pengalaman menarik yang ia dapatkan adalah mengunjungi Cappadocia. Di sana ia melihat banyak sekali balon udara yang menghiasai langit. Hal itu membuatnya takjub. Beruntung ia tidak sendiri, Bisma berangkat bersama kawan-kawan internasionalnya.

Adapun keberangkatannya merupakan hasil kerjasama bilateral antara Kampus Putih UMM dengan METU, Turki. Bisma juga bersyukur mendaftarkan diri dan menimba ilmu di UMM karena banyak sekali kesempatan student exchange yang bisa diikuti. Ia berharap, mahasiswa lain juga bisa turut aktif mencari informasi dari International Relation Office (IRO) dan mengikuti jejaknya.

“Kapan lagi bisa mengunjungi dan merasakan suasana belajar di negara lain. Oh iya, saya juga berencana mengembangkan program pengabdian masyarakat di sekolah-sekolah. Salah satunya terkait penggunaan gawai sebagai sarana pendidikan. Memudahkan siswa dalam memahami materi dna tak perlu membebani mereka dengan membawa seabrek buku,” katanya menjelaskan. (ri/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image