Bikin Sampah Tutup Botol Jadi Seni Lukisan

Author : Humas | Kamis, 03 September 2020 13:57 WIB
Salah satu anggota kelompok menampilkan rancangan desain lukisan. (Foto: Istimewa)

SEKELOMPOK mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat produk yang memanfaatkan limbah tutup botol seng menjadi kreasi seni lukisan yang indah dan bernilai ekonomi. Kreativitas mahasiswa UMM yang berasal dari berbagai program studi (Prodi) ini didaftarkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil mendapat pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

Ide pemanfaatan tutup botol seng didasari oleh riset pasar, karena lukisan-lukisan yang ditemukan sebelumnya hanya monoton menggunakan media kanvas dan kaca. Berdasarkan riset pasar yang diamati, maka diciptakannya inovasi baru untuk mengangkat seni lukis dari tutup botol seng. Inovasi yang ditawarkan kelompok ini adalah “Limbah Tutup Botol Seng sebagai Media Lukisan Panorama Alam dan Kearifan Lokal Malang”. Mereka berharap kreativitas ini bisa dijadikan oleh-oleh khas Malang.

“Sampah tutup botol seng tidak dapat diurai dalam waktu singkat. Tutup botol yang terbuat dari seng baru akan bisa hancur setelah 200 tahun, sekitar tiga generasi manusia. Untuk itu, sampah tutup botol dari seng dapat mencemari lingkungan di sekitar. Karena bahan sampah seng mengandung limbah abu slag alumunium yang bisa mencemari sungai dan tanah,” terang Khoirun Nisak (3/9), anggota kelompok. Gagasan ini digarap bersama Farah Nabilah, Uswatun Hasanah dan Wahid Bahul.

Baca juga: Menangi Kompetisi Film Pendek di Indiskop Festival 2020

Dilanjutkan Nisak, adanya logam berat seng (Zn) di dalam air yang melampaui batas dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia yang mengkonsumsinya, walaupun seng merupakan logam yang dibutuhkan oleh tubuh namun berbahaya jika melebihi ambang batas. Zn juga dapat menimbulkan rasa kesat pada air dan dapat menimbulkan gejala muntaber. Sehingga, kelompok ini mengusahakan agar sampah botol yang terbuat dari seng tidak dibuang percuma dan mencemari lingkungan.

“Manfaat PKM yang kami daftarkan di bidang Kewirausahaan ini yaitu mengurangi limbah tutup botol seng, dapat menumbuhkan kemandirian dan kreativitas dalam berwirausaja, dapat menumbuhkan sikap cinta melestarikan alam melalui lukis, dapat menumbuhkan peluang usaha dengan memanfaatkan tutup botol seng yang ada di sekitar kita sehingga tidak terbuang sia-sia, serta dapat mengatasi sampah yang banyak dihasilkan dari tutup botol yang sudah dimanfaatkan sebelumnya,” ujar Nisak.

Pemerintah, lanjut Nisak, membutuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, karena pelestarian lingkungan adalah kewajiban seluruh masyarakat. Salah satu penanganannya yakni penerapan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). “Seperti pemanfaatan tutup botol seng yang sudah tidak dipakai dapat diolah dengan cara mendaur ulang atau yang disebut dengan recycle menjadi sesuatu barang yang mempunyai manfaat besar dan bernilai ekonomi,” pungkas Nisak. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image