Berbekal CoE, UMM Jadi Satu dari Sedikit Kampus di Ajang G20

Author : Humas | Kamis, 20 Oktober 2022 02:44 WIB
Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Mewakili Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dalam AjangGroup of Twenty (G20) di Bali. (Foto: Istimewa)

Kontribusi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya terbatas di level nasional, tapi juga internasional. Terbaru, Kampus Putih UMM diundang untuk hadir dalam ajang Group of Twenty (G20) yang berlangsung di Bali pada Kamis (20/10) lalu. Hanya ada 14 perguruan tinggi swasta dan negeri yang diundang. Pun dengan semua kementerian Republik Indonesia serta perwakilan dari berbagai negara besar yang tergabung dalam G20.

Pada agenda itu, ada sederet isu penting yang dibahas. Mulai dari bidang perdagangan, kesehatan, hingga transformasi digital. Selain itu juga terkait energi, keamanan, nett zero SDGS dan lainnya. Adapun kampus yang terpilih sudah melalui penilaian dari pihak G20 dan dianggap layak untuk membahas isu-isu terkait. Hadir mewakil Kampus Putih, Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. menjelaskan bahwa pertemuan itu mirip dengan summit declaration.

Nazar, sapaan akrabnya mengatakan bahwa lembaga pendidikan memiliki peran penting di G20. Sederet kampus akan turut aktif berkontribusi dalam impementasi berbagai deklarasi yang dihasilkan di forum internasional itu. Kemudian dijadikan isu pendidikan internasional.

Ia juga menilai bahwa ada peluang untuk menawarkan program Center of Excellence (CoE) yang UMM kembangkan ke forum. Misalnya saja di bidang digital transformation yang ada dalam pelaksanan Digital HUB CoE UMM. Pun dengan pengembangan metaverse serta sederet sekolah profesional yang mendukung terjadinya transformasi digital.

Baca juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan: Giliran Wartawan Dapat Layanan di Posko Psikososial UMM

Menariknya, dalam ajang itu, pengembangan talnet hub langsung diberi arahan dan masukan melalui diskusi dengan Ilham Habibie. Salah satu hal penting dalam program transformasi digital adalah identifikasi masalah di Indonesia sehingga talent hub bisa menjadi solusi tepat. “Utamanya Digital Hub UMM yang sudah berakselerasi untuk menjadi solusi bagi kebutuhan SDM digital Indonesia,” tegas Nazar.

Adapula peluang di aspek energi terbarukan karena UMM memiliki pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang sering jadi rujukan pengembangan energi oleh banyak pihak. PLTMH ini juga menjadi bagian dari UMM Berbagi untuk Negeri yang bertujuan untuk mengembangkan pembangunan 1000 PLTMH di berbagai wilayah. 

“Terutama dalam mendukung ekonomi masyarakat. UMM tentu ingin memberikan kontribusi maksimal di G20. Apalagi pada kesempatan ini, Indonesia menjadi tuan rumahnya,” tutur Nazar.

Baca juga: Rakornas MPK Muhammadiyah di UMM: Penghargaan Tiga Kader Muhammadiyah yang Mendunia

Adapun G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerja sama ekonomi di level internasional. Para anggotanya merupakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Total ada 19 negara dan 1 lembaga uni eropa yang tergabung di dalamnya. G20 juga menjadi representasi lebih dari 60% populasi dunia, 75% perdagangan global, serta 80% PDB dunia. Sedert anggota forum ini di antaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image