Atlet UMM Sabet Emas di POMNAS 2019

Author : Humas | Jum'at, 27 September 2019 15:47 WIB
Marta Frily Adetya yang berhasil menyabet emas di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2019 (Foto: Istimewa)

“Tiada hari tanpa prestasi, tiada prestasi yang tidak dihargai,” jargon inilah yang selalu ditanamkan kepada seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Layaknya Marta Frily Adetya yang berhasil menyabet emas di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2019. Wanita yang akrab disapa Marta ini turun di cabang olahraga Kempo kategori Randori (tarung bebas) di kelas 55 kg, Kamis (26/9). 

Marta sendiri berhasil terpilih mewakili Provinsi Jawa Timur setelah dirinya menjadi yang terbaik pada Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Jawa Timur beberapa bulan yang lalu. Berlokasi di Gor Cempaka Putih Jakarta Pusat, Marta berhasil menjadi yang terbaik setelah menumbangkan perwakilan dari provinsi Lampung di partai final. 

Sebelumnya Marta harus berjuang melawan 19 peserta lain dari berbagai provinsi yang tersebar di Indonesia. Perhelatan yang digelar pada 24-26 september ini mengharuskan Marta untuk membuat strategi agar dapat menjaga kondisi fisik dan memenangkan pertandingan di setiap babaknya. 

Baca juga: Buka INCLAR FH UMM, Syamsul Arifin: Islam dan Demokrasi Harus Bersinergi

Menurut wanita kelahiran Malang, 5 Januari 1998 ini, dirinya berhasil menjadi yang terbaik di perhelatan yang dinaungi RISETDIKTI ini lantaran belajar dari kegagalan yang dialami pada perhelatan yang sama di tahun 2017. “Yang paling membedakan adalah porsi latihan dan juga jam terbang. Alhamdulillah, untuk saat ini porsi latihan sudah lebih baik dan jam terbang juga semakin bertambah,” ungkap Marta.

Baca juga : Seorang Apoteker Juga Harus Mengabdi Kepada Kemanusiaan

Selain porsi latihan yang cukup, marta juga memiliki strategi tersendiri, di mana marta tidak pernah ingin tahu mengenai latar belakang dan track record lawan. “Hal itu saya lakukan karena latar belakang dan track record lawan dapat mempengaruhi mental dan juga fokus saya. Dengan saya tidak mengetahui track record lawan, saya lebih bisa menjaga fokus dan tidak membeda-bedakan lawan,” tegas Marta.

Bahkan ketika Marta diwawancara, dirinya mengaku tidak mengetahui asal lawan yang ia hadapi di partai final.  

Meskipun Marta harus pulang pergi Malang-Surabaya untuk latihan. Namun hal itu tidak mematahkan semangat putri dari pasangan Hariono dan Bawon Suci Sri Widat ini. Terbukti ia berhasil menembus tim Pra PON Jatim yang saat ini sedang disiapkan untuk mengikuti seleksi PON XX di Banjarmasin. (zak/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image