Solusi Konflik | Saat ini Sejumlah Negara Meminta Bantuan Indonesia Damai Aceh Jadi Rujukan Dunia

Author : Administrator | Jum'at, 25 September 2015 01:57 WIB

Dubai - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pengalaman Indonesia dalam menyelesaikan konflik di Aceh menjadi rujukan bagi negara-negara di dunia sehingga banyak negara ingin mempelajarinya untuk menyelesaikan konflik di negara mereka.

"Selama ini di dunia, konflik yang bisa diselesai secara tuntas hanya Aceh. Dan pengalaman Indonesia ini menjadi rujukan dunia," kata Wapres M Jusuf Kalla saat transit di Dubai, UEA, Rabu.

Wapres M Jusuf Kalla dan rombongan dalam perjalanan menuju New York Amerika Serikat untuk menghadiri sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa. Ikut dalam rombongan selain Ibu Mufidah Kalla juga ketua tim ahli Sofyan Wanandi.

Lebih lanjut Jusuf Kalla menegaskan pengalaman Indonesia dalam menyelesaikan konflik ini menjadi perhatian serius negara-negara di dunia. Wapres mengakui saat ini ada beberapa negara yang sudah meminta bantuan Indonesia untuk membantu dalam menyelesaikan konflik mereka.

Wapres mengaku telah mengirimkan tim khusus yang dipimpin mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin untuk membantu menyelesaikan konflik di Kolumbia dan negara-negara lainnya.

"Sekarang ini sumber konflik bermacam-macam, namun yang terutama, persolan ideologis, politik, dan sumber daya alam. Dan penyelesaiannya harus meliputi tiga hal itu," kata inisiator perdamaian di Aceh tersebut.

Wapres Jusuf Kalla mewakili pemerintah Indonesia dijadwalkan akan menyampaikan pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB pada hari Sabtu (26/9).

Selain itu Wapres Jusuf Kalla juga akan menyampaikan pidato dalam satu sesi "Peacekeeping Summit" bersama Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte."Indonesia sejak awal selalu terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian PBB, dan konsisten sampai sekarang," kata Jusuf Kalla.

10 tahun Perdamaian
 

Perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka disepakati dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) damai di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.

Jusuf Kalla mengatakan tantangan 10 tahun perdamaian Aceh adalah agar kesejahteraan masyarakat meningkat."Tantangan ke depan adalah melaksanakan perdamaian untuk kesejahteraan rakyatnya. Sekarang ini perdamaian sudah, tinggal pelaksanaan segala upaya pemerintah Aceh untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Wapres , saat peringatan 10 tahun peringatan Mou  damai

Pada 15 Agustus 2015 lalu, digelar puncak acara peringatan 10 tahun MoU damao  antara lain dengan  seminar internasional membahas perjalanan perdamaian Aceh.

Dalam acara tersebut turut bicara para juru runding yang juga mantan anggota Aceh Monitoring Mission (AMM). AMM lembaga yang dibentuk dalam pemusnahan senjata milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM).Selain itu  Marti Ahtisaari. mantan Presiden Finlandia ini berperan besar memediasi perdamaian Aceh setelah ditandatanganinya nota kesepakatan damai atau yang dikenal dengan MoU Helsinki.(mza/Ant/AR-3)

Sumber: http://www.koran-jakarta.com/?35986-damai%20aceh%20jadi%20rujukan%20dunia
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: