Genjot Ekonomi Desa, Mahasiswa UMM Dampingi Warga Jambesari Bisnis Online

Author : Humas | Selasa, 04 Februari 2020 11:08 WIB
Salah satu pemateri tengah menjelaskan produk olahan susu. (Foto: Istimewa)

Kelompok Kelompok Kerja Nyata 07 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). mengadakan seminar dan Workshop Kewirausahaan. Agenda tersebut merupakan bentuk pemberdayaan terhadap masyarakat desa tentang cara memaksimalkan potensi desa sebagai aktivitas ekonomi yang menjadi usaha unggulan desa. 

Agenda yang bertempat di balai desa tersebut, mendapatkan antusiasme dari para peserta workshop. Luluk, selaku ketua PKK desa Jambersari mengatakan, ini merupakan pengalaman pertama dan berharga bagi para ibu-ibu desa.

Jambersari dikenal sebagai sentra penghasil susu sapi perah. Bahkan susu dijadikan ikon desa tersebut. Namun kebanyakan warga masih belum mampu memanfaatkan susu segar secara maksimal. “Dikarenakan selama ini mereka masih menjual susu segar tanpa pengolahan,” ungkap Luluk.

Baca juga:  Respon Perubahan, Universitas Sahid Jakarta Belajar ke UMM

Kegiatan yang diinisiasi oleh divisi ekonomi dan kewirausahaan diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang cara pengolahan susu sapi secara maksimal agar bernilai ekonomi tinggi. “Kedepannya kami berharap dengan terlaksananya agenda ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pengolahan sumber daya alam terutama di bidang pengolahan susu secara maksimal,” ujar Hidayat selaku ketua divisi ekonomi dan kewirausahaan KKN 07.

Sementara, Amirul Mukminin selaku pemateri sekaligus owner Pukid Bundani yang memberikan pelatihan menjelaskan, masyarakat Jambersari bisa belajar dari desa Pujon Kidul. Dulunya merupakan desa tertinggal di Malang, namun atas inisiatif masyarakat desa, sehingga terciptalah desa wisata Pujon Kidul yang menjadikan susu sapi perah sebagai sumber perekonomian desa. Dan secara langsung mengangkat taraf perekonomian desa maupun masyarakatnya.

Amirul bersama istrinya Ani, melatih peserta workshop secara langsung. Mereka mengajarkan cara membuat Susu Pasteurisasi dan Permen menggunakan susu sapi perah. Bu Ulyana sebagai peserta sekaligus pelaku bisnis susu sapi perah mengatakan, dengan belajar cara pengelolaan ini, akan menjadi modal baginya untuk menjual kreasi susu olahan di acara Sunday Market, salah satu program kecamatan Poncokusumo bagi masyarakat untuk menjual beragam produk lokal. (*/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image