OJK Buka Akses Keuangan untuk Berdayakan Ekonomi Keluarga

Author : Humas | Kamis, 13 Februari 2014 02:36 WIB | Koran Jakarta - Koran Jakarta

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengenalkan literasi keuangan hingga tingkat kelompok yang paling kecil, yaitu keluarga. Pengenalan literasi keuangan itu dimaksudkan agar bisa meningkatkan perekonomian keluarga.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad,dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (12/2), seusai menandatangani kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di bidang peningkatan literasi sektor jasa keuangan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, dan Kepala BKKBN, Fasli Jalal, pada acara Pembukaan Rakernas BKKBN 2014 di Jakarta.

Dia mengatakan kesepakatan itu dimaksudkan sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan perlindungan konsumen sesuai dengan tugas dan fungsi serta wewenang OJK dan BKKBN.

“Kerja sama bertujuan untuk mendukung kemajuan keluarga-keluarga di Indonesia agar tidak hanya sehat, tetapi juga sejahtera secara ekonomi dengan peningkatan pengetahuan dan akses ke lembaga keuangan,” kata Muliaman.

OJK, paparnya, akan membuat agenda kegiatan dengan BKKBN ke daerah-daerah untuk menyosialisasikan berbagai aspek keuangan untuk pemberdayaan ekonomi keluarga dengan mengajak lembaga-lembaga keuangan yang sudah fokus pada pengembangan ekonomi mikro untuk mengisi program tersebut.

Literasi keuangan adalah kemampuan mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menyintesidkan segala sesuatu yang terkait dengan karakteristik, produk, dan layanan lembaga jasa keuangan.

Di bidang literasi keuangan, OJK telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak lain, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, PP Muhammdiyah, serta sembilan universitas, yaitu Universitas Indonesia, IPB Bogor, UGM Yogyakarta, Universitas Trisaksi, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Wahid Hasyim Semarang, Universitas Muhammadiyah Malang, UNS Solo, dan Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta.

“Branchless Banking”

Dalam kesempatan itu, dia juga menyatakan akan melanjutkan proyek percobaan bank tanpa cabang atau branchless banking yang sebelumnya sudah digagas Bank Indonesia. “Saya masih fokus ke pilot project dulu karena proses bisnisnya belum full betul,” kata Muliaman.

OJK, tambahnya, telah mengevaluasi hasil program uji coba bank tanpa cabang tersebut. Ada beberapa bank yang melaksanakan program itu dengan baik. “Banyak yang bagus dan berhasil, nanti kita lanjutkan,” kata Muliaman.

Ke depan, pihaknya akan berunding bersama BI untuk menyiapkan ulang konsepnya karena ada dua persinggungan yang perlu dilihat bersama antara upaya BI yang sekarang lebih banyak menyokong e-money dan branchless banking.

Sumber: http://www.koran-jakarta.com/?5641-ojk%20buka%20akses%20keuangan%20untuk%20berdayakan%20ekonomi%20keluarga
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler