Prosesi pelantikan Rektor UMM Prof Nazaruddin Malik (Foto: Istimewa)
Malang (beritajatim.com) – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2024-2028 resmi dilantik pada Senin (12/2/2024) siang di Aula BAU. Pelantikan tersebut dilakukan setelah Prof Nazaruddin Malik terpilih secara aklamasi pada pemilihan rektor 20 Desember 2023 lalu.
Prosesi pelantikan dilakukan oleh pimpinan pusat Muhammadiyah yang diwakili Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Achmad Nurmandi MSc. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Nazaruddin Malik S.E., M.Si., membacakan janji pelantikan sekaligus menandatangani pakta integritas.
Dilantik jadi rektor, Prof Nazaruddin akan menjalankan 10 program strategis. Pertama, menjalankan program turunan persyarikatan Muhammadiyah hasil muktamar ke-48 di Solo. Kedua, melanjutkan dan menyempurnakan program pimpinan UMM sebelumnya seperti Center of Excellence (CoE), Profesor Penggerak, dan Pembangunan Masyarakat.
Ketiga, penguatan komitmen dosen, pegawai, dan mahasiswa untuk persyarikatan dalam rangka pembinaan dan pengkaderan. Keempat, konsolidasi penerimaan mahasiswa baru untuk menjaga sustainability.
“Program yang kelima, penguatan sistem manajemen dan tata kelola menuju good university governance. Adapun Keenam, melakukan ekspansi akademik dan non akademik,” ujar guru besar yang sebelumnya menjabat WR II UMM ini.
Sementara itu, program ketujuh, redesain program-program internasionalisasi. Kedelapan, penguatan penguasaan skill bahasa asing utama bagi dosen, mahasiswa dan staf.
“Kesembilan, penguatan kurikulum dengan teknologi digital pada semua program studi. Kesepuluh, penyelesaian pembangunan fisik khususnya gedung GKB V, inventarisasi, dan manajemen pemanfaatan aset,” ujar putra almarhum Prof. Malik Fajar ini.
Prof. Dr. Nazaruddin Malik S.E., M.Si., (Foto: Istimewa)
Rektor baru UMM juga menyebut berbagai tantangan ke depan yaitu harus melahirkan manusia unggul untuk Indonesia. Juga milestone UMM untuk mengukuhkan sebagai warga dunia lewat akreditasi internasional sampai 2030. Tantangan UMM lain adalah perubahan jenis pekerjaan yang ditandai dengan level kreativitas.
“Sebagaimana pesan dari Ketua PP UMM, memasuki tahapan penting menuju internasionalisasi. Dalam hal ini meningkatkan daya saing internasionalnya. Kedua, munculnya pusat kajian yang bisa membantu untuk merekonstruksi dan memberi masukan,” kata Prof Nazaruddin menutup.
Pelantikan Rektor UMM tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nomor 7/KEP/I.0/2024 yang telah ditandatangani Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir M.Si dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti MeEd.
Hadir dalam acara ini Menko PMK Prof. Dr Muhadjir Effendy. Muhadjir yang juga Ketua BPH UMM menyampaikan selamat atas beralihnya tongkat estafet kepemimpinan rektor UMM. Menurutnya UMM sudah menapaki jejak panjang selama hampir 60 tahun lalu.
Banyak pencapaian yang terus diraih. Meski begitu ia berpesan agar pemimpin baru ini mampu menghantarkan UMM untuk terus berinovasi, mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing. Terutama menyiapkan angkatan kerja di masa mendatang melalui Fakultas Vokasi.
“Mudah-mudahan (Prof Nazaruddin) bisa melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh para pendiri dan mempercepat perkembangan UMM,” katanya.
Sementara itu, turut hadir juga Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof Dyah Sawitri SE MM. Ia menilai rektor baru yang ditunjuk secara aklamasi adalah prestasi luar biasa. Artinya, rektor yang menjadi pilihan semua masyarakat UMM. [dan/but]
