Kandungan yang Beracun di dalam Minuman Kopi Mirna

Author : Humas | Sunday, January 07, 2024 08:42 WIB | memoX -

Saada Dzaroini

Oleh: Saada Dzaroini, 202310410311183, Farmasi E, Universitas Muhammadiyah Malang

MEMOX.CO.ID – Wayan Mirna salihin teah di duga meninggal dunia setelah minum Vietnamese Iced Coffe (VIC) yang dipesan oleh Jessica Kumala wongso pada Rabu 6 januari 2016 di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Mirna awalnya bersama dengan 2 temannya yaitu Hani dan Jessica. Setelah meminum es kopi tersebut Mirna tiba tiba kejang kejang hingga akhirnya meningeal dunia.

Polisi dengan segera mengusut kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi mulai dari pegawai kafe, Jessica, Hani, orang tua Mirna serta suami Mirna. Polisi juga melakukan autopsy jasad Mirna dan uji laboratorium untuk mencari tahu penyebab kematian Mirna. Dan polisi menemukan zat korosif di lambung Mirna. Zat tersebut adalah racun sianida. Tetapi hal hal tersebut tidak tahu kebenarannya apakah benar benar di autopsy atau tidak

Dengan beberapa bukti yang cukup, Jessica Wongso ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka pada Jumat, 29 Januari 2016. Surat penangkapan atas Jessica dikeluarkan, tetapi setelah dicari kerumahnya ternyata Jessica tidak ada dirumah dan akhirnya tertangkap di kamar nomor 822 Hotel Neo Mangga Dua Square, Jakarta Utara pada Sabtu, 30 Januari 2016. Proses hukum terus bergulir. Sidang perdana Jessica digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Juni 2016. Proses persidangan tersebut digelar terbuka dan disiarkan langsung di televisi dan beberapa sosial media lainnya.

Dalam surat dakwaan, jaksa menjerat Jessica dengan Pasal 340 KUHP yang mengatur tentang pembunuhan berencana. Pada 5 Oktober 2016, Jessica Wongso dituntut 20 tahun penjara oleh jaksa karena diyakini terbukti bersalah meracuni Mirna dengan menaruh racun sianida dengan kadar 5 gram. Jessica disebut menutupi aksinya dengan cara meletakkan 3 paper bag di meja nomor 54.

Jessica Wongso yang selama ini tegar tidak kuasa menahan tangisnya saat membacakan pleidoi. Sejak bagian awal pembelaannya dibacakan, Jessica langsung menangis. Dia bersumpah dirinya bukan pembunuh Mirna. “Satu hal yang saya tegaskan, saya tidak pernah menaruh racun di kopi itu,” ucap Jessica sambil menangis.

Kasus tersebut sempat mereda gara gara tertimbun dengan kasus kasus lainnya. Namun, akhir akhir ini kasus ini kembali lagi memarak di Indonesia ini. Dengan banyak isu isu dan opini yang beredar mengenai kasus ini. seperti opini dokter Djaja yang menjadi salah satu dokter yang memeriksa dan memberikan formalin ke mayat Mirna. Ia bertemu dengan mayat Mirna 2 jam setelah Mirna meninggal.

Saat diperiksa kematian tersebut bukan karena racun sianida karena ciri cirinya tidak menunjukkan bahwa mirna menenggak racun sianida. Sementara itu, jika seseorang meninggal dengan kondisi terkena racun sianida maka tubuh mayat tersebut akan berwarna merah terang. Tetapi, anggota tubuh Mirna saat meninggal berwarna biru.

Seharusnya dokter Djaja menjadi saksi ahli dipengadilan. Namun nyatanya tidak dipanggil dan malah disingkirkan. Padahal dokter Djaja masuk ke dalam Berita Acara Pemeriksaan. “semua yang saya omongin, kesaksian saya itu disingkirkan pada waktu pembacaan keputusan”. Ucap dokter Djaja dikutip dari youtube dr. Richard Lee.

Tetapi minuman kopi juga memiliki beberapa kandungan yang sangat berbahaya. Salah satu aspek yang sering dibahas adalah zat-zat berbahaya yang terkandung dalam kopi. Dua zat berbahaya yang paling umum ditemukan dalam kopi adalah kafein dan akrilamida. Kafein adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman lainnya. Dalam jumlah moderat, kafein dapat meningkatkan fokus, energi, dan mood.

Namun, konsumsi berlebihan kafein dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Akrilamida adalah senyawa kimia yang terbentuk saat biji kopi dipanggang pada suhu tinggi. Ini adalah produk sampingan dari reaksi kimia antara asam amino dan gula dalam kopi. Akrilamida dianggap berpotensi karsinogenik (penyebab kanker) dan dapat ditemukan dalam kopi yang sangat dipanggang atau dibakar.

Ada rumor yang mengatakan jika terdapat bahan kimia di dalam kopi yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia ini disebut juga dengan mikotoksin yang merupakan racun dan dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu. Mikotoksin ini dibentuk oleh jamur-jamur kecil yang dapat tumbuh pada tanaman yang tidak disimpan dengan benar.

Kandungan ini dapat menyebabkan keracunan jika menelannya terlalu banyak. Mikotoksin yang ada di dalam kopi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis. Selain itu, jamur ini juga dapat menimbulkan kontaminasi racun pada beberapa jenis ruangan, seperti bangunan tua, lembap, dan memiliki ventilasi yang buruk. Dalam keseluruhan, sambil menikmati secangkir kopi yang lezat, penting untuk memahami potensi dampak zat-zat berbahaya ini dan mengonsumsi kopi secara bijak untuk mendukung kesehatan Anda. 

Jadi sebenarnya ada kemungkinan Wayan Mirna keracunan zat yang ada di dalam minuman kopi bukan karena di racuni oleh Jessica. Karena kandungan di dalam minuman kopi ternyata juga banyak zat zat berbahaya nya. Ada beberapa zat yang memang langsung menyerang organ tubuh yang sangat penting dan bisa langsung menyebabkan kematian.

Dalam penelitian ini ditemukan 5 kategori temuan berita yaitu penetapan dan penangkapan tersangka utama, temuan bukti-bukti, proses rekonstruksi, proses sidang, dan pengajuan banding. pemberitaan mengenai kategori “penetapan dan penangkapan tersangka utama” ini pada awalnya hanya mengambil narasumber dari pihak kepolisian saja, namun akhirnya dilengkapi dengan narasumber dari pihak Jessica pada judul pemberitaan selanjutnya.

Selama melakukan penelitian, peneliti menemukan beberapa hambatan dalam melakukan penelitian. Periode berita yang terbatas menjadi salah satu salah satu faktor keterbatasan peneliti, selain itu metode yang digunakan hanya sebatas analisis framing model Robert N. Entman saja tanpa dikembangkan menjadi metode CDA (critical discourse analysis). Saran saya mengenai penelitian ini adalah  bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memilih berita dengan periode yang lebih banyak dan lebih menarik agar mempermudah proses penelitian. diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih memahami model analisis framing agar menghasilkan penelitian yang lebih baik, dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan model analisis framing menjadi metode CDA (critical discourse analysis) agar penelitian menjadi lebih bervariasi dan berkualitas. (*)

 

 
Harvested from: https://memox.co.id/kandungan-yang-beracun-di-dalam-minuman-kopi-mirna/2/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: