Setahun Tambah 7 Guru Besar Baru, LLDIKTI Jawa Timur Apresiasi Kinerja Akademik UMM

Author : Humas | Tuesday, June 13, 2023 14:44 WIB | lamongan jatim network -

Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si dkukuhkan sebagai Guru Besar Ke-7 tahun 2023 di UMM, Ketua LLDIKTI Jawa Timur Apresiasi Kinerja Akademik UMM (sumber:/web. UMM)

Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si dkukuhkan sebagai Guru Besar Ke-7 tahun 2023 di UMM, Ketua LLDIKTI Jawa Timur Apresiasi Kinerja Akademik UMM (sumber:/web. UMM)

LamonganNetwork.com -  Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri SE. MM., memberi apresiasi atas capaian luar biasa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam bidang akademik, khususnya peningkatan kualitas SDM.

Pasalanya selama tahun akademik 2023 ini, UMM menurut Prof. Dyah telah melahirkan tujuh profesor dari berbagai bidang.

“Atas capaian itu, LLDIKTI Jawa Timur sangat mengapresiasi Kampus Putih UMM, sebagai universitas yang mampu mewujudkan sumber daya manusia unggul dan dalam ikut serta memajukan Indonesia,” tutur Prof. Dyah Sawitri.

Baca Juga: UAH: Setiap Manusia Punya Ajal, Karenanya Buat Kenangan Terbaik di Dunia

Ketua LLDIKTI Wil.VII Jawa Timur ini, hadir memberi sambutan secara daring, pada pengukuhan Guru Besar Bidang Kesejahteraan Sosial (Kesos), Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si., di Kampus UMM, Sabtu, (10/6/2023).

Menurut Prof. Dyah, UMM berhasil melakukan optimalisasi peluang dan kekuatan, yang dapat dikelola sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi.

“Apalagi dengan masifnya program Center of Excellence (CoE) UMM yang menjadi unggulan dalam program pembelajaran. UMM juga selalu melahirkan karya dan juga inovasi baru dengan berkolaborasi bersama dunia usaha dan dunia industri,” kata Dyah Sawitri.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, KBIHU AR-Roudhoh PDM Jember Berangkatkan 45 Jamaah Calon Haji  

Dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Oman Sukmana, M.Si., Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah menambah satu lagi guru besar baru dalam timnya. Terutama di Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kesos), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).

Saat menyampaikan orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Oman Sukmana menyampaikan bahwa di Indonesia hanya ada lima profesi yang dilindungi oleh undang-undang, yaitu insinyur, dosen atau guru, perawat, dokter, dan pekerja sosial.

Profesi pekerja sosial dibangun dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang kemudian digabungkan menjadi kekuatan akademik yang memperkuat profesi pekerja sosial.

Baca Juga: GORESAN MALAM: Mengapa Tamu Harus Dimulyakan, Gimana dengan Tamu Ghaib: Malaikat Atawa Setan

“Kesejahteraan sosial merupakan sebuah area bagi semua pekerja sosial yang terlibat. Pekerjaan sosial memiliki empat bidang praktek yaitu secara individu, keluarga, kelompok atau institusi dan pada komunitas atau organisasi (makro),” jelasnya.

Selain itu, dalam pekerjaan sosial tingkat makro, terdapat tiga praktik yang terkait dengan sosiologi. Ketiga bidang tersebut adalah pemberdayaan sosial, perencanaan sosial, dan aksi sosial.

Menurut Oman Sukmana, aksi sosial yang termasuk dalam gerakan sosial seharusnya memiliki struktur yang teratur dan terorganisir.

Baca Juga: Argentina Tanpa Messi Ibarat Sayur Tanpa Garam, Penonton Indonesia Pasti Akan Kecewa, Bila Messi Batal Datang

Ia menambahkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah adalah contoh yang jelas dalam melaksanakan praktik ini dengan baik.

Sementara, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan M.Pd., menjelaskan bahwa orasi ilmiah yang telah disampaikan memberikan dukungan teoritis bagi program sosial yang sedang dikembangkan oleh UMM.

Salah satu program yang disebutkan adalah Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: Terapkan Aturan Kampus Bebas Asap Rokok, UMY dan UNS Mendapat Anugerah Kampus Sehat dari Kemenkes RI

Program ini dijalankan dengan memanfaatkan ekosistem sosial yang didasarkan pada potensi-potensi yang dimiliki oleh kelompok sosial di berbagai daerah di Indonesia.

“Pekerjaan sosial sering dipersepsikan masyarakat sebagai pekerja yang tidak berdampak ekonomis pada pekerjanya. Padahal pekerjaan sosial memberikan nilai sosial yang sangat kompleks. Nilai sosial itu harus tetap dijaga sehingga manusia akan selalu menempati posisi yang tinggi pada sistem sosial,” jelas Fauzan.

Fauzan berharap bahwa pengukuhan guru besar ini tidak hanya menjadi acara seremonial atau formalitas belaka. Tetapi juga merupakan bukti nyata dari prestasi dan kontribusi yang telah dilakukan oleh para profesor.

Baca Juga: Menguji Keimanan AHY, Tetap Dalam Barisan Koalisi Perubahan Atau Berbalik Arah Karena Tawaran Kedudukan

Hal ini juga mencerminkan kualitas seorang dosen yang bijaksana, memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dalam pemikiran dan tindakan, sehingga dapat memberikan kontribusi positif yang berharga dalam memajukan UMM sebagai kampus yang berkualitas di masa depan. (*)

Harvested from: lamongan.jatimnetwork.com/pendidikan/7419124978/setahun-tambah-7-guru-besar-baru-lldikti-jawa-timur-apresiasi-kinerja-akademik-umm?page=2
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: