Mahasiswa UMM Deteksi Kualitas Udara Kota Malang dengan Alat Ciptaan Sendiri

Author : Humas | Friday, July 21, 2023 10:40 WIB | Kompas.id -

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang di kampus mereka.

DOKUMENTASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang di kampus mereka.

MALANG, KOMPAS — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM menciptakan alat pendeteksi kualitas udara. Tingkat keakuratan alat diklaim mencapai 90 persen dan telah diuji coba di beberapa titik di Kota Malang, Jawa Timur.

Alat pendeteksi kualitas udara tersebut dikerjakan oleh mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah. Taris Fakhran Hawarai, koordinator tim, mengungkapkan, alat pengukur kualitas udara ini menggunakan pemrograman fuzzy logic sebagai pemberi keputusan. Dengan begitu, alat bisa memberikan keputusan apakah udara tersebut baik atau tidak.

Alat tersebut, menurut Taris, mampu memberikan notifikasi ke komputer dan ponsel lewat aplikasi serta e-mail secara realtime. Bahkan, alat tersebut mampu mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, karbon monoksida, amonium, suhu, serta kelembaban udara secara realtime.

Baca juga: Mahasiswa Didorong Kembangkan Potensi Wisata di Malang

Alat pendeteksi kualitas udara buatan mahasiswa UMM.

DOKUMENTASI UMM

Alat pendeteksi kualitas udara buatan mahasiswa UMM.

”Udara sangat penting bagi makhluk hidup. Kualitas udara baik pasti akan sangat berpengaruh kepada kehidupan makhluk hidup dalam kondisi sehat. Sebaliknya, kualitas udara yang buruk juga akan berpengaruh pada kesehatan kita semua,” kata Taris.

Menurut dia, setidaknya terdapat 27 aturan fuzzy yang nantinya akan memproses sensor pada alat pendeteksi tersebut. ”Dari situ kita bisa mendeteksi kadar dari karbon monoksida, karbon dioksida, dan amonium yang terdapat di lokasi. Dilanjutkan dengan memberikan keputusan terkait indeks kualitas udara yang ada, mulai dari taraf baik, sedang, hingga buruk. Kemudian alat tersebut juga memberikan notifikasi pada aplikasi Blink yang ada pada ponsel serta komputer dan juga memberikan pesan via e-mail,” jelasnya.

Alat tersebut sudah diuji di berbagai lokasi di Kota Malang, termasuk daerah kawasan padat penduduk Jl Sigura-gura. Hasilnya, keakuratan dari alat ada di kisaran 90 persen. Hal ini diukur dengan membandingkan alat tersebut dengan alat pendeteksi udara yang ada. Sekaligus membandingkan data realtime suhu dan kelembaban udara dari BMKG.

”Sejauh ini, tingkat kesalahannya kurang dari 10 persen. Sementara jika dibandingkan dengan data kelembaban serta suhu di BMKG, hanya memiliki selisih 5 persen saja,” tambahnya.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

DOKUMENTASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Keunggulan penting alat buatan mahasiswa UMM tersebut adalah hanya membutuhkan daya rendah dalam pengoperasiannya, yaitu menggunakan 5 volt atau menggunakan baterai litium untuk menghidupkannya. Adapun produksinya, menurut Taris, juga cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 500.000.

”Nantinya alat ini akan kami kembangkan dengan membuat website khusus yang dapat diakses bebas oleh masyarakat umum. Titik penempatan alat juga akan ditambah untuk memperluas jangkauan,” kata Taris.

Sejauh ini, tingkat kesalahannya kurang dari 10 persen. Sementara jika dibandingkan dengan data kelembaban dan suhu di BMKG, hanya memiliki selisih 5 persen saja.

Ketua Program Studi Teknik Elektro UMM Khusnul Hidayat mengapresiasi karya mahasiswa tersebut. Menurut dia, mendesain produk dan proyek membantu para mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Inovasi yang dibuat bisa dilanjutkan dan dituangkan dalam bentuk skripsi sehingga para mahasiswa tidak mengerjakan dua hal yang berbeda dan menyulitkan.

”Pengembangan inovasi teknologi ini membuat mahasiswa bisa langsung belajar bagaimana mendesain sebuah proyek engineering. Selain itu, juga mendorong program kelulusan tepat waktu,” kata Hidayat.

Hidayat menambahkan, bahwa salah satu faktor terbesar yang membuat mahasiswa elektro lulus tepat waktu adalah daya kreasi dan inovasinya.

Harvested from: https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/07/21/mahasiswa-umm-deteksi-kualitas-udara-kota-malang-dengan-alat-ciptaan-sendiri
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: