UMM Ajak Masyarakat Nobar Usai Salat Gerhana

Author : Humas | Tuesday, November 00, 0000 | Malang Post -

 

GELAP: Suasana langit di atas Masjid AR Fachruddin UMM saat salat Khusuf berlangsung. (Foto Dicky Bisinglasi//Malang Post)

 

MALANG - Pelaksanaan Salat Gerhana (sholat khusuf) di Masjid AR Fachruddin Kampus 3 dan Masjid Ad-Dakwah Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipadati jamaah bak Sholat ied, Rabu (9/3). Jamaah nampak sampai meluber di teras hingga di luar Masjid. Usai salat gerhana serta khotbah, jamaah  nonton bareng (nobar) gerhana matahari yang tengah berlangsung.
Melalui teropong khusus dan teknik astrofotografi, peristiwa gerhana matahari yang hanya terjadi di Indonesia ini dapat terekam dan dilihat bersama melalui layar proyektor di dalam masjid. Dari catatan tim rukyat dan astrofotografi Program Studi (Prodi) Ahwal Al-Syakhsyiyah Fakultas Agama Islam (FAI) UMM, gerhana mulai terlihat sekitar pukul 06.21 WIB. Sedangkan Sholat Gerhana tepat dimulai pukul 07.00 WIB.
Ketua Prodi Ahwal Al-Syakhsyiyah, Idaul Hasanah SAg MHI menyebut, salat gerhana ini untuk mensyukuri kuasa Ilahi dan melaksanakan sunah Nabi Muhammad SAW.
“Serta nobar ini dilangsungkan agar sarana bagi masyarakat yang ingin menyaksikan peristiwa tersebut,” katanya.
Idaul berharap, peristiwa gerhana matahari total ini tidak hanya dinikmati sebagai pemandangan alam yang indah dan langka, namun juga dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
Senada, Khotib sekaligus Imam sholat gerhana di Masjid AR Fakhruddin UMM, Ustad Ramadhan, mengatakan bahwa gerhana matahari merupakan bukti kekuasaan Ilahi yang nyata, sembari membacakan Surah Ali-Imron ayat 190 dan 191. “Kita patut bersyukur dapat hadir beribadah disini sembari mengagumi keindahan ciptaan Allah SWT,” ujarnya.
Sementara, Khotib sekaligus Imam di Masjid Ad-Dakwah UMM, Ustad Sobrun Jamil, menuturkan, peristiwa gerhana matahari ini seharusnya juga dijadikan sebuah peringatan dan pelajaran bagi manusia untuk selalu menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Oleh karenanya, lanjut Shobrun, Nabi Muhammad SAW telah memberikan pedoman yang jelas saat terjadi peristiwa gerhana yakni perbanyak berdoa, takbir, sholat dan shodaqoh.
"Rasul SAW pada saat terjadi gerhana matahari langsung berangkat menuju masjid dan mengajak para sahabatnya untuk melaksanakan salat, seakan-akan  besoknya akan kiamat," jelas Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM ini.
Sebagai penutup, Shobrun berpesan agar peristiwa gerhana selalu dijadikan  sebuah pembelajaran untuk selalu memperbaiki diri. "Sebagai orang beriman kita senantiasa mengisi dan memaknai kejadian ini dengan bertafakur mengagungkan segala kebesaran-Nya," pungkasnya.
Selain Masjid di Kampus II dan III UMM, Sholat gerhana matahari ini juga dilaksanakan lebih dari 90 masjid Muhammadiyah yang ada di Kota Malang.
Sebagai informasi, berdasarkan data  Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ada 12 provinsi di Indonesia yang dilintasi fenomen gerhana matahari ini. 12 provinsi tersebut diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. (oci)

من المقطوع: http://www.malang-post.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: