Standing Applause Akhiri Pemutaran 'Setan Jawa' di Melbourne

Melbourne - 'Setan Jawa' sukses dalam gelaran world premiere-nya di Melbourne, Australia. Seluruh penonton berhasil dibuat takjub.

Pemutaran film dimulai pukul 19.30 waktu setempat, di Hamer Hall, Arts Centre Melbourne, Australia, Jumat (24/2/2017). Pantauan detikHOT, rangakaian acara Asia TOPA: Asia-Pacific Triennial of Performing Arts ini dimulai sesuai jadwal.

Teater berkapasitas 2.664 itu terlihat penuh hingga podium kedua. Secara keseluruhan dalam teater ini ada tiga podium.

Kurang lebih 90 menit, film bisu hitam putih itu menghipnotis penonton. Tujuh chapter cerita mencerutakan tentang mitologi Jawa soal pesugihan.

Aransemen musik dan tembang kolaborasi Iain Grandage, conductor Melbourne Symphony Orchestra dan gamelan arahan Rahayu Supanggah membuka pemutaran 'Setan Jawa' dengan apik.

Kedua musik yang berbeda latar dan jenis ini menyatu dan sangat harmonis. Terlihat tak ada satu pun penonton yang melakukan kegiatan lain selain fokus pada sajian etnik di depan mata.

Lantunan suara para pesinden membuat sura mistis sangat terasa. Lengkingan khas osinden Penni Chandra Rini semakin membuat bulu kuduk semakin merinding.

Gerak gemulai dan mimik para pemainnya, Asmara Abigail, Heru Purwanto dan Luluk Ari dalam 'Setan Jawa' sangat mengena. Durasi 90 menit pun tak terasa. 

Ketika film berakhir temuk tangan bergemuruh di teater. Ditambah ketiga Garin, Rahayu Supanggah, Heru Purwanto dan Asmara Abigail serta beberapa tim lain yang terlibat naik ke pentas, sebagian besar penonton yang datang memberikan standing applause.

Sontak saat turun panggung, Asmara khususnya menjadi yang paling dicari. Kesuksesannya membawa aura sensual dalam cerita film yang didukung oleh Bhakti Budaya Djarum Foundation ini, banyak membuat penonton penasaran.

Melihat sambutan Melbourne yang meriah Garin tersenyum lepas, "Saya sudah bilang, ini adalah karya kolaborasi penari-penari terbaik."